Pemkot Sebut Kebutuhan Guru SD dan SMP di Mataram Sudah Terpenuhi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mataram, IDN Times - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan kebutuhan guru di sejumlah sekolah, baik SD maupun SMP di Kota Mataram saat ini sudah terpenuhi. Guru yang lulus sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sudah memenuhi formasi yang dibutuhkan di Kota Mataram.
"InsyaAllah, ke depan kita tidak ada lagi masalah dengan kekurangan guru. Termasuk guru yang masuk masa pensiun bisa langsung terisi," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram Yusuf seperti diberitakan Antara pada Kamis (27/7/2023).
1. Kekurangan guru terisi oleh PPPK yang lulus seleksi
Ia mengatakan, untuk tahun 2023, guru yang masuk masa pensiun tercatat sebanyak 74 orang. Sementara kekurangan guru di Mataram pada tahun 2022 tercatat sekitar 300 orang, baik untuk guru mata pelajaran maupun guru kelas di tingkat SD serta SMP.
"Kekurangan itu akan kita isi dengan guru PPPK yang sudah dinyatakan lulus seleksi sebanyak 427 guru," katanya.
Karena itu, saat ini tugas Disdik akan menyiapkan untuk pendistribusian 427 guru PPPK tersebut ke sekolah-sekolah yang dinilai kekurangan guru.
"Pendistribusian guru itu sebagai bagian upaya pemerataan guru serta kualitas pendidikan di Kota Mataram," katanya.
Baca Juga: 2.547 Kasus DBD di NTB Selama 5 Bulan, 25 Penderita Meninggal Dunia
2. Kualitas sekolah bisa merata
Dengan demikian, kedepan tidak ada lagi orang tua siswa yang memilih-milih tempat sekolah tertentu, sebab kualitas pendidikan di semua sekolah se-Kota Mataram sudah rata.
Hanya saja, tambahnya, beberapa sekolah terutama sekolah tingkat SD akan dikaji untuk digabung karena lokasinya berdekatan atau ada yang jumlah siswanya di bawah 10 orang.
3. Efisiensi
Seperti SDN 11 Ampenan dan 14 Ampenan lokasinya berdekatan sehingga bisa digabung sebagai upaya efisiensi. Begitu juga dengan SDN 15 Mataram dan SDN 19 Mataram yang berada di kawasan Punia serta SDN 31 Karang Sukun yang siswa barunya di bawah 10 anak.
"Kami sudah turun bersama Bappeda dan Bagian Aset melihat kondisi sekolah tersebut dan muncul rencana merger (gabungan) sebagai bagian efisiensi," katanya.
Bahkan dari Bappeda dan Bagian Aset, tambah Yusuf, berencana akan menjadikan sekolah salah satu SDN Mataram di Punia itu sebagai Puskesmas Mataram, sebab kondisi Puskesmas Mataram di Jalan Catur Warga saat ini sudah melampaui kapasitas.
Baca Juga: 142 Ponpes Dukung Rektor UIN Mataram Jadi Penjabat Gubernur NTB
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.