5 Paradoks Klasik yang Sangat Terkenal Sepanjang Masa

Dalam kehidupan sehari-hari, kamu pasti pernah mendengar atau menemukan orang-orang yang menyebutkan kata paradoks. Namun, apakah kamu tahu apa yang sebenarnya disebut paradoks ini?
Dalam jurnal ilmiah bahasa dan sastra yang berjudul Paradoks dalam Antologi Puisi Rupi Kaur “The Sun and Her Flowers” yang ditulis oleh I Gusti Agung Sri Rwa Jayantini, Ronald Umbas, dan Ni Nyoman Ayu Dewi Lestari dijelaskan bahwa paradoks berasal dari bahasa Yunani, “paradoxon” yang berarti bertentangan dengan ekspektasi.
Mengutip dari buku Language Logic: Prinsip-Prinsip Pernalaran Berbahasa yang ditulis oleh Agustina Gereda, paradoks merupakan suatu situasi yang timbul dari sejumlah premis yang diakui kebenarannya yang bertolak dari suatu pernyataan dan akan tiba pada konklusi yang mengandung konflik dan kontradiksi.
Berikut 5 paradoks klasik yang sangat terkenal sepanjang masa.
1. Paradoks omnipotence

Omnipotence berasal dari bahasa Latin yaitu “omne” yang berarti segalaya atau semaunya dan “potence” yang berarti kuasa. Sehingga omnipotence dapat diartikan sebagai maha kuasa. Paradoks ini adalah paradoks klasik yang banyak dipertanyakan oleh orang-orang ateis.
Paradoks ini mengatakan bahwa, "Jika Tuhan Maha Kuasa, dapatkah Tuhan membuat batu yang sangat berat sehingga Tuhan tidak sanggup mengangkatnya?"
Dalam hal ini ada dua analisis, yang pertama adalah apabila jawabannya adalah “ya”, maka Tuhan tidak maha kuasa karena Ia tidak mampu mengangkat benda tadi. Dan jika jawabannya “tidak”, maka Tuhan juga tidak maha kuasa karena Ia tidak dapat menciptakan benda seperti yang dimaksud.
Dalam menanggapi paradoks ini, kembali lagi ke diri kita sendiri, bagaimana kita dan iman kita percaya pada suatu hal.
2. Paradoks tukang cukur

Pada suatu kerajaan hanya terdapat satu tukang cukur rambut dan di daerah itu terdapat aturan-aturan yang harus ditaati, yaitu:
- Semua warga harus mencukur rambutnya.
- Semua warga tidak boleh mencukur rambutnya di kerajaan lain.
- Semua warga harus mencukur rambutnya di tukang cukur.
- Tukang cukur hanya mencukur orang yang tidak mencukur rambutnya sendiri
Pertanyaannya, siapa yang mencukur rambut si tukang cukur?
Mengingat aturan kedua, tukang cukur tidak boleh mencukur rambutnya di kerajaan lain. Aturan ketiga mengatakan bahwa tukang cukur harus mencukurkan rambutnya ke tukang cukur, yaitu dirinya sendiri. Kalau begitu ia telah melanggar aturan keempat yaitu hanya mencukur orang yang tidak mencukur rambutnya sendiri.
Lalu, siapakah yang mencukur rambut si tukang cukur tersebut?
3. Paradoks Epimenides

Paradoks epimenides atau paradoks pembohong. Paradoks ini salah satu paradoks klasik yang terkenal sepanjang masa. Paradoks ini berbunyi, "Epimenides si orang kereta mengatakan bahwa semua orang kereta adalah pembohong."
Rangkaian premis berikut ini akan membuat kamu tiba pada dua kesimpulan yang bertentangan. Premis pertama adalah:
- Jika apa yang dikatakan Epimenides benar, maka ia bukan pembohong.
- Jika Epimenides bukan pembohong, maka apa yang dia katakan tidak benar.
- Jika apa yang dikatakannya tidak benar, maka ia adalah pembohong.
Jadi, kesimpulan pertama adalah ia adalah pembohong dan bukan orang jujur.
Premis kedua adalah:
- Jika yang dikatakan Epimenides benar, maka ia bukan pembohong.
- Jika ia pembohong, maka apa yang dikatakannnya tidak benar.
- Jika apa yang dikatakannya tidak benar, maka ia adalah orang yang jujur.
Jadi, kesimpulan kedua adalah ia orang jujur dan bukan pembohong.
4. Paradoks Theseus

Ship of Theseus atau dikenal juga sebagai Theseus paradoks adalah paradoks tentang identitas suatu materi. Dalam mitologi Yunani, Theseus pergi dengan sebuah kapal untuk mengalahkan Minotaur yang selalu meminta tumbal dari penduduk Athena.
Kapal tersebut terbuat dari 100 potongan kayu. Agar kapal tersebut dapat berlayar berabad-abad, perbaikan demi perbaikan dilakukan. Setiap tahunnya 1 potongan kayu yang sudah tua dan lapuk akan diganti oleh potongan kayu yang baru.
Pertanyaannya, apakah kapal tersebut adalah kapal Theseus yang sama atau sesuatu yang sama sekali baru dan berbeda? Jika jawabannya “tidak”, pada titik manakah itu berhenti menjadi kapal yang sama?
Jika memang hal itu merupakan kapal yang sama, coba pertimbangkan jika semua kumpulan kayu yang rapuh yang telah digantikan dengan potongan yang baru tersebut dibuat ulang menjadi kapal Theseus yang sama. Manakah kapal yang benar-benar kapal Theseus?
Paradoks ini menunjukkan bahwa kita tidak benar-benar tahu tentang identitas suatu materi.
5. Paradoks Pinocchio

Dongeng Pinocchio yang terkenal dengan hidung yang bisa memanjang jika berbohong. Dalam paradoks Pinocchio, dari segi perkataan atau perbuatan atau kedua-duanya yang mengandung dua premis tidak boleh menjadi benar jika diletakkan sekali pada waktu yang sama.
Contohnya, apabila Pinocchio berkata, "Hidung aku akan menjadi panjang sekarang."
Jika hidungnya menjadi panjang, maka itu berarti bahwa ungkapannya tadi tidak berbohong. Tetapi jika dia tidak berbohong, bagaimana hidungnya bisa menjadi panjang? Jika hidungnya tetap pendek, maka itu berarti bahwa ungkapannya tadi menipu. Jika dia menipu bagaimana bisa hidungnya tetap pendek?
Nah itulah 5 paradoks klasik yang sangat terkenal sepanjang masa.