Ayah Witan Sulaeman: Pemuda Lombok Jangan Takut Bermimpi Besar!

28 Des 2021, 15:04 WIB

Witan Sulaiman bersama Ayahnya/dok. Humaidi

Lombok Timur, IDN Times - Ayah pesepakbola Witan Sulaeman yaitu Humaidi memberikan motivasi kepada seluruh pemuda Lombok yang saat ini malakoni hobi sepak bola. Dia menyerukan agar pemuda Lombok jangan takut bermimpi besar menjadi pesepakbola profesional.

Humaidi mengatakan bahwa permainan apik yang ditampilkan anaknya dapat dijadikan sebagai pelecut semangat pemuda Lombok. Witan tampil garang melawan Singapura pada Leg pertama Semifinal piala AFF di Singapura Rabu (22/12/2021). Dia berhasil melesakkan satu-satunya gol ke Gawang Singapura.

1. Darah Lombok melekat pada Witan

Witan Sulaiman bersama Ayahnya dan Ibunya/dok. Humaidi

Humaidi menjelaskan bahwa anaknya Witan Sulaeman merupakan pemain Timnas Indonesia berdarah Lombok Timur, NTB. Pasalnya, ayah Witan bernama Humaidi merupakan warga asli dan lahir di Dusun Menak, Desa Kalijaga, Lombok Timur.

"Benar, saya asli Lombok Timur, lahir di Dasan Menak, Kalijaga," kata Humaidi, Selasa, (28/12/2021) kepada IDN Times.

Humaidi menambahkan meski memiliki darah Lombok Timur, Witan Sulaeman lahir di Kota Palu, Sulawesi Tengah. "Dulu sekitar tahun 80-an saya transmigrasi ke Sulawesi, kemudian sempat balik ke Lombok sekitar tahun 90-an," kata Humaidi.

2. Ayah Witan menikah dengan gadis Palu

Witan Selfi bareng Humaidi ayahnya/dok. Humaidi

Humaidi menceritakan bahwa dia pernah pergi merantau ke salah satu daerah di Pulau Kalimantan. "Saya menikah dan kembali ke Palu. Kalau Witan lahir di Palu," ujar Humaidi.

Witan Sulaiman sendiri, kata Humaidi, kerap pulang ke Lombok Timur. Sejak lahir pada tahun 2001 silam, Witan telah tiga kali pulang kampung ke Desa Kalijaga Lombok Timur.

"Terakhir, Witan mengunjungi Lombok Timur pada tahun 2017 lalu. Keluarga dan rumah juga ada di Lombok Timur," katanya.

3. Witan belajar Sepakbola sejak dini

Witan Sulaiman resmi tinggalkan Lechia Gdansk. (Instagram/@witansulaiman).

Humaidi juga menceritakan bahwa sejak kecil, Witan memang telah dia didik menjadi pesepakbola profesional. Salah satu jalan awal yang dilakukan Humaidi adalah memasukkan Witan ke sekolah sepakbola (SSB) di Kota Palu.

"Dulu awalnya Witan saya masukkan di SSB Masjid Agung saat masih TK di Palu. Kemudian setelah dia kelas tiga SD, saya pindahkan dia ke SSB Galara Kota Palu," tandasnya.

Ada pun bakat yang dimiliki Witan yang diimbangi ketekunan dan sikap disiplin latihan merupakan salah satu modal penting yang membuat Witan mampu membuatnya menempati posisi gelandang serang andalan Timnas Indonesia di Piala Suzuki AFF tahun 2021. Pasalnya, hampir semua laga di ajang AFD di Singapura, Witan selalu tampil impresif dari enam laga yang talah dilakoni.

Witan juga menjadi salah satu pilar penting timnas Indonesia sehingga dapat melaju sampai babak final. Capaian gol Witan di ajang piala AFF telah mengantongi dua gol bersamaan dengan jumlah gol Ezra Walian.

4. Pemuda Lombok harus punya mimpi

Instagram.com/witansulaiman_

Dalam kesempatan ini, kata Humaidi, dia memberi pesan kepada pesepakbola Indonesia, khususnya pemuda yang ada di Pulau Lombok. Humaidi mengatakan agar seluruh pemuda di Lombok untuk tetap berani mempunyai mimpi besar menjadi pemain sepakbola yang punya kelas.

"Pemuda penerus generasi sepakbola di Lombok harus tetap fokus latihan dan berdoa, insyaAllah cita-cita menjadi pemain sepakbola profesional akan tercapai," ujarnya.

Humaidi juga memberikan saran bahwa demi mencapai mimpi menjadi pemain sepak bola andal harus dukungan dan restu orang tua. "Ini menjadi modal kuat yang perlu dimiliki seorang pemain sepakbola," pungkas Humaidi.