MGPA Antisipasi Marquez Kunci Gelar Juara Dunia MotoGP 2025 di Mandalika

Mataram, IDN Times - Mandalika Grand Prix Association (MGPA) telah menyiapkan langkah antisipasi jika pembalap Ducati Lenovo Team, Marc Marquez mengunci gelar juara dunia MotoGP 2025 di Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB. Direktur Utama MGPA Priandhi Satria menilai peluang Marquez mengunci gelar juara dunia di Mandalika sebagai sebuah momentum besar.
Karena Marquez belum pernah naik podium pada balapan utama (main race). Marquez sempat sekali naik podium pada sprint race MotoGP Mandalika 2024, saat masih membela Tim Gresini Racing.
“Secara matematis, Marc Márquez memang bisa mengunci gelar di Motegi (Jepang). Namun jika tidak, maka Mandalika hampir pasti akan menjadi tempat penentuan. Jika itu terjadi, tentu akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi Indonesia. Dunia akan melihat Mandalika bukan hanya sebagai sirkuit baru, tetapi juga sebagai panggung sejarah MotoGP,” kata Priandhi, Jumat (19/9/2025).
1. Siapkan seremoni khusus

Priandhi mengungkapkan bahwa MGPA telah menyiapkan langkah-langkah khusus menghadapi kemungkinan Marquez mengunci gelar juara dunia di Mandalika. Dari sisi seremoni, tata kelola penonton, hingga aspek keamanan, semua dipersiapkan sebaik mungkin agar momen ini berjalan tertib, aman, dan meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh dunia.
Sejumlah langkah antisipatif telah dipersiapkan MGPA jika Marc Márquez benar-benar mengunci gelar dunia di Mandalika. Antara lain seremoni khusus yaitu menyiapkan panggung penobatan yang sesuai standar MotoGP, dengan sentuhan budaya lokal untuk menambah nuansa khas Indonesia.
Kemudian manajemen kerumunan yaitu mengoptimalkan koordinasi dengan aparat keamanan agar perayaan juara berlangsung aman, nyaman, dan terkendali. Selanjutnya, mengemas peristiwa ini sebagai promosi besar bagi Indonesia, sehingga liputannya bisa menjangkau audiens internasional.
Selain itu, memaksimalkan dampak ekonomi melalui beragam kegiatan UMKM dan sektor transportasi, dan perhotelan, salah satunya Konser Dewa 19 pada event MotoGP Mandalika 2025.
2. Motegi jadi peluang pertama, sedangkan Mandalika menjadi panggung penentuan

Priandhi menjelaskan dengan jarak poin yang sangat besar, gelar juara dunia MotoGP 2025 praktis berada di genggaman Marc Márquez. Motegi menjadi peluang pertama untuk menuntaskan misi, sementara Mandalika akan menjadi panggung penentuan bila gelar belum dikunci di Motegi.
Menurutnya, semua peluang sangat terbuka, dan di tangan Marc Marquez lah juara dunia akan dirayakan di mana, Marc Marquez lah yang mengontrol poin saat ini. Jika ingin bersejarah, maka Sirkuit Mandalika menjadi pilihan istimewa, sebab Marc Marquez belum pernah merasakan juara main race di Sirkuit Mandalika.
Ketika Marc Marquez masih di Repsol Honda, nasibnya kurang beruntung di Mandalika. Dia mengalami high-side di tikungan ke-7 pada musim 2022 dan terpaksa absen lama sepanjang musim 2022, dan kembali jatuh saat main race di tikungan ke-13 Sirkuit Mandalika pada musim 2023.
"Jadi, Mandalika adalah kunci mengharumkan nama Marc Marquez di Pertamina Mandalika International Circuit, sirkuit kebanggaan bangsa Indonesia," kata dia.
Priandhi menyatakan bahwa musim MotoGP 2025 memasuki fase penentuan. Dengan enam seri tersisa, perhatian fans MotoGP kini tertuju pada Marc Márquez yang memimpin klasemen dengan keunggulan sangat besar atas adiknya, Alex Márquez.
Dengan enam seri tersisa, Marc Marquez unggul jauh atas rival terdekat sekaligus adiknya, Alex Márquez (BK8 Gresini Racing MotoGP). Apakah Marc Marquez akan mengunci gelar juara dunia di Grand Prix Motegi Jepang atau di Pertamina Grand Prix of Indonesia (Mandalika)?
Priandhi memberikan analisisnya. Hingga seri terakhir di Misano, Marc Márquez telah mengoleksi 512 poin, sementara Alex Márquez berada di posisi kedua dengan 330 poin. Selisih keduanya mencapai 182 poin, angka yang terbilang sangat besar. Dengan sisa enam seri — Jepang, Indonesia, Australia, Malaysia, Portugal, dan Valencia — masih tersedia total 222 poin maksimal (37 poin per seri dari sprint + balapan utama).
"Secara matematis, gelar juara dunia hanya tinggal menunggu waktu. Marc hanya perlu memastikan selisih poinnya tetap berada di atas batas tertentu pada setiap seri, hingga rival terdekatnya tak lagi mungkin mengejar," kata Priandhi.
3. Syarat Marquez mengunci gelar juara dunia di Motegi Jepang

Berdasarkan hitungan matematis, kata Priandhi, Marc Marquez dapat langsung mengunci gelar di Motegi, Jepang, apabila dia berhasil unggul minimal 4 poin bersih atas Alex di akhir pekan tersebut. Dengan tambahan selisih itu, gap akan menjadi 186 poin, lebih besar dari jumlah poin maksimal yang masih bisa diraih Alex dalam lima seri tersisa (185 poin).
Kombinasi hasil yang bisa membuat skenario ini terjadi cukup beragam. Misalnya Marc Marquez finish lebih baik dari Alex baik di sprint maupun race utama. Selain itu, Marc Marquez meraih podium sementara Alex gagal naik podium. Atau selisih kecil yang tetap memberikan keunggulan +4 poin bagi Marc Marquez.
"Jika skenario ini tercapai, Marc Márquez akan resmi dinobatkan sebagai juara dunia MotoGP 2025 di Motegi, dengan lima seri tersisa menjadi formalitas belaka," jelasnya.
Lalu bagaimana peluang gelar juara dunia MotoGP 2025 dikunci Marquez di Mandalika? Priandhi menyebutkan kemungkinan ada tiga skenario. Pertama, kemungkinan tercepat Marc Marquez mengunci gelar juara dunia di Motegi Jepang. Secara matematis Marc Marquez dapat mengunci gelar di Motegi jika mengungguli Alex Marquez setidaknya 4 poin pada akhir pekan Motegi.
Misalnya, Marc Marquez mendapat 25 poin main race + 0 sprint = 25 vs Alex ≤21, atau kombinasi lain yang menghasilkan net atau selisih +4). Menurutnya, Motegi adalah peluang nyata untuk clinch atau mengunci gelar, tidak otomatis, tetapi sangat mungkin tergantung hasil akhir di Motegi.
Kedua, kemungkinan sangat besar di Mandalika jika Marc Marquez tidak berhasil mencetak net +4 di Motegi, hampir pasti gelar akan dikunci paling lambat usai Mandalika, kecuali terjadi skenario ekstrem di mana Alex Marquez mampu memangkas lebih dari 33 poin selisih gabungan pada dua seri (Motegi + Mandalika). Untuk Alex menunda penentuan sampai setelah Mandalika, dia perlu meraih keuntungan ≥34 poin bersih atas Marc Marquez dalam dua seri pertama, skenario yang sulit secara praktis mengingat konsistensi Marc Marquez.
Ketiga, skenario pembalikan hanya jika Alex secara konsisten unggul jauh atas Marc Marquez. Misalnya, beberapa kemenangan sprint+race sementara Marc DNF atau sangat rendah, penentuan bisa tertunda hingga Australia, Malaysia, Portugal, Valencia. Namun secara probabilitas kecil mengingat selisih 182 poin saat ini dan Marc Marquez sangat kuat saat race.
"Sekali lagi, jika Marc gagal menambah minimal 4 poin atas Alex di Motegi, peluang besar berikutnya hadir di Pertamina Mandalika International Circuit, Indonesia. Secara matematis, Marc hampir pasti akan mengunci gelar di Mandalika kecuali terjadi skenario ekstrem yang justru menguntungkan Alex," terangnya.
Untuk menunda penentuan hingga setelah Mandalika, Alex harus memangkas selisih minimal 34 poin dalam dua seri (Motegi dan Mandalika). Artinya, Alex mesti meraih kemenangan beruntun dengan poin penuh, sementara Marc gagal meraih poin sama sekali. Tapi menurutnya, situasi seperti ini sangat sulit terjadi mengingat konsistensi Marc sepanjang musim.
"Dengan demikian, kemungkinan besar, jika tidak di Motegi, maka Mandalika akan menjadi saksi sejarah penobatan juara dunia MotoGP 2025," jelasnya.
Secara teori, peluang Alex masih ada untuk menunda penentuan hingga seri di Australia, Malaysia, Portugal, atau bahkan Valencia. Namun, untuk mencapai skenario ini, dia harus meraih kemenangan demi kemenangan, sementara Marc Marquez berulang kali gagal finish. Probabilitasnya sangat kecil, terlebih dengan gap sebesar 182 poin.
Jika Marc Márquez benar-benar memastikan gelar dunia di Mandalika, kata Priandhi, maka peristiwa itu akan menjadi momen bersejarah, bukan hanya bagi sang juara tetapi juga bagi Indonesia. Mandalika akan tercatat dalam sejarah MotoGP sebagai sirkuit Asia Tenggara yang menjadi saksi penentuan juara dunia.
Hal ini akan memberikan dampak luar biasa, baik dari sisi olahraga maupun pariwisata. Indonesia akan menjadi pusat perhatian dunia, dengan publik internasional menyaksikan langsung momen penobatan di tanah air. Bagi Indonesia, skenario Marc Marquez di Mandalika akan menjadi momen emas. Tak hanya menjadi sejarah baru di MotoGP, tetapi melengkapi sejarah Sirkuit Mandalika melahirkan juara dunia,
Pada 2021, juara dunia World Superbike ditentukan di Sirkuit Mandalika, yakni pembalap Toprak Razgatlioglu. Saat itu di tim Pata Yamaha Brixx Superbike, sekaligus mematahkan gelar juara beruntun Jonathan Rea sejak 2015-2020.
Setahun kemudian pada 2022, Sirkuit Mandalika melanjutkan tradisi melahirkan juara dunia World Superbike, yaitu Alvaro Bautista (Aruba.it Ducati) mengunci gelar juara dunia World Superbike musim 2022 di Sirkuit Mandalika menumbangkan Toprak Razgatlioglu (Yamaha Pata Brixx Superbike) yang mahkotanya juga diraih di Mandalika.