KORMI: Kebugaran 114 Juta Penduduk Indonesia Sangat Buruk

Mataram, IDN Times - Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Nasional membeberkan data terkait kondisi kebugaran jasmani masyarakat Indonesia yang relatif rendah. Ketua Umum KORMI Nasional Adil Hakim mengungkapkan berdasarkan laporan Indeks Pembangunan Olahraga (IPO) 2024, sebanyak 55,5 persen atau 114 juta masyarakat Indonesia kondisi kebugaran jasmaninya masuk kategori kurang sekali atau sangat buruk.
Kemudian sebanyak 24,7 persen atau 50,7 juta masyarakat Indonesia kondisi kebugaran jasmaninya masuk dalam kategori kurang atau buruk. Sebaliknya, hanya 6,3 persen atau 12,9 juta masyarakat Indonesia yang kebugaran jasmaninya masuk kategori baik ke atas.
"Untuk itu, FORNAS (Festival Olahraga Masyarakat Nasional) diharapkan meningkatkan angka kesehatan masyarakat Indonesia," kata Adil saat pembukaan FORNAS VIII di Kantor Gubernur NTB, Sabtu malam (26/7/2025).
1. Komponen vital dalam pembangunan SDM

Adil menyebut peningkatan kesehatan dan kebugaran masyarakat merupakan komponen vital dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Hal ini juga akan memperkuat posisi Indonesia sebagai aktor aktif dalam kerjasama pembangunan global dan regional.
"Khususnya dalam konteks kerjasama ASEAN dan program PBB yang berfokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh," terangnya.
Untuk itu, KORMI Nasional yang menaungi 105 induk organisasi olahraga (Inorga) yang tersebar di 38 provinsi mengkampanyekan gaya hidup bugar dan sehat di masyarakat. Karena melihat kondisi kesehatan masyarakat Indonesia saat ini yang masih relatif rendah.
"Sejatinya FORNAS turut membentuk daya saing SDM yang menjadi agenda pembangunan nasional sejalan SDGs 2030 dan visi Indonesia Emas 2045. Daya saing bangsa tidak hanya dilihat dari kemampuan kognitif generasi maupun warga negara. Tetapi turut memperhitungkan aspek fisik, mental dan sosial," ujarnya.
2. Gubernur NTB: FORNAS tidak hanya tentang kompetisi

Sementara, Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal menegaskan bahwa FORNAS VIII tidak hanya tentang kompetisi. Tetapi juga tentang pelestarian budaya dan prinsip ramah lingkungan.
"Semboyan kami 'Kalah Menang Semua Senang' mencerminkan filosofi sejati olahraga masyarakat, di mana partisipasi lebih penting dari podium, rasa senang adalah medali bagi semua," kata Iqbal.
Iqbal menyebut 90 persen lebih kegiatan dan persiapan FORNAS VIII di NTB digerakkan oleh putra-putri daerah. Tidak hanya menyiapkan venue dan fasilitas, tetapi juga pelayanan terbaik sebagai daerah tujuan wisata dunia.
"FORNAS bagi NTB, adalah pemanasan dan latihan untuk PON 2028. Artinya jika ditugaskan, NTB siap menjadi tuan rumah PON 2028," tegasnya.
3. AHY tekankan FORNAS harus menggerakkan roda ekonomi

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang membuka FORNAS VIII tahun 2025 menyoroti keunikan FORNAS yang berbasis pada komunitas. Dia mengatakan olahraga yang berbasis pada komunitas pasti punya pendukung masing-masing, dan rata-rata hadir karena keinginan sendiri, bukan karena penugasan.
AHY menekankan bahwa FORNAS tidak hanya sukses dalam penyelenggaraan, tetapi juga harus menggerakkan roda ekonomi, sektor ekonomi kreatif, dan pariwisata. "Mudah-mudahan semua cabang yang dipertandingkan, termasuk e-sport yang menjadi kegemaran generasi muda, dapat semakin maju dan dinikmati masyarakat," harapnya.
Pembukaan FORNAS VIII NTB 2025 diakhiri dengan harapan besar agar event ini dapat mendorong kesehatan masyarakat, memperkuat persatuan, serta memberikan dampak positif yang luas bagi pariwisata dan ekonomi NTB.