Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Jelang GT World Series Asia, MGPA Modifikasi 5 Area Sirkuit Mandalika

Aspal area run off yang akan dibongkar di tikungan 1 Sirkuit Mandalika jelang perhelatan balap mobil GT World Series Asia 2025. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Lombok Tengah, IDN Times - Mandalika Grand Prix Association (MGPA) akan melakukan modifikasi di lima area tikungan Sirkuit Mandalika menjelang perhelatan balap mobil GT World Series Asia pada 9-11 Mei 2025. Modifikasi pada lima area tikungan Sirkuit Mandalika akan dimulai 9 Maret sampai 10 April 2025.

Direktur Utama MGPA Priandhi Satria menjelaskan modifikasi beberapa area di tikungan Sirkuit Mandalika merupakan kesepakatan antara Fédération Internationale de l'Automobile (FIA) dan Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM).

Seperti tikungan 1 Sirkuit Mandalika, area run off lebar aspalnya 10 meter. Berdasarkan kesepakatan FIM dan FIA, area run off menjadi 2 meter. Sehingga area run off sepanjang 8 meter di tikungan 1 akan dibongkar dan diisi dengan gravel.

"Ini kesepakatan antara FIM dan FIA kalau Mandalika mau menjadi trek buat balapan roda 4. Dari sisi garis putih pinggir lintasan, maksimum 2 meter. Nanti di MotoGP sudah tak ada perubahan lagi, ke depannya balapan roda 2 dan roda 4, treknya bisa dipakai bolak-balik," kata Priandhi di Sirkuit Mandalika, Senin (10/2/2025).

1. Trek Sirkuit Mandalika tidak mengalami perubahan

Lintasan Sirkuit Mandalika. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Priandhi menjelaskan modifikasi yang dilakukan dalam waktu dekat pada lima area tidak akan mengubah trek atau lintasan Sirkuit Mandalika. Lintasan Sirkuit Mandalika tetap seperti saat ini, namun hanya ada pemotongan pada area run off maksimum lebarnya 2 meter dari garis putih pinggir lintasan.

Wakil Direktur Utama MGPA Samsul Purba menyebutkan ada lima area yang akan dilakukan modifikasi. Modifikasi ini sesuai dengan permintaan homologasi dari FIA dan FIM. Dia menjelaskan FIA dan FIM sudah memiliki joint commitee.

Dimana, setiap sirkuit yang digunakan untuk balap motor maupun balap mobil, FIM dan FIA secara bersama-sama mengeluarkan rekomendasi untuk homologasinya. "Jadi, dua-duanya kita dapat, homologasi FIA dan FIM," terangnya.

2. Lima area tikungan Sirkuit Mandalika yang akan dimodifikasi untuk pemenuhan homologasi

Titik atau area yang akan dilakukan modifikasi di tikungan 1 Sirkuit Mandalika. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Vice President Motorsport MGPA Donny Mahardjono menyebutkan lima area tikungan Sirkuit Mandalika yang akan dibatasi lebar run off aspalnya menjadi dua meter. Yakni, sepanjang tikungan 1, tikungan 2, antara tikungan 5 dan 6, entry tikungan 10 dan exit tikungan 10, tikungan 11 dan antara tikungan 12 dan 13.

"Itu adalah area-area yang menjadi fokus untuk pemenuhan homologasi," jelas Donny.

Donny menjelaskan setiap sirkuit dianggap layak untuk balapan roda 2 dan roda 4 maka harus dilakukan homologasi. Setiap kegiatan balapan roda 2 dan roda 4, punya kebutuhan yang berbeda terutama terkait safety.

"Kebutuhan safety roda 4 pasti berbeda dengan kebutuhan safety roda 2. Ini yang harus dicari titik temunya agar sirkuit yang cuma sebiji ini bisa kita kita gunakan untuk balap roda 2 dan roda 4," terangnya.

Sehingga ada semacam kesepakatan antara FIA dan FIM, apabila ada salah satu sirkuit l telah mendapatkan homologasi terlebih dahulu FIM. Maka, ketika FIA akan menjalankan proses homologasi, maka wajib berdiskusi dengan FIM untuk mencari titik temu agar salah satu kebutuhan FIM atau FIA tidak saling menggugurkan.

3. FIA dan FIM sepakati lebar run off 2 meter

Area run off Sirkuit Mandalika saat ini selebar 10 meter. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Dia menjelaskan salah satu poin utama homologasi terutama terkait masalah safety. Menurut FIA, ketika mobil keluar dari trek atau lintasan sirkuit maka dianggap sebagai sesuatu yang tidak safety. Sehingga FIA punya kebutuhan untuk tetap menjaga agar mobil tetap di dalam trek.

Sedangkan FIM punya kebutuhan yang berbeda. Ketika motor, melebar masih ada cukup ruang untuk kembali ke dalam trek. Sehingga FIA dan FIM bersepakat lebar run off aspalnya maksimum 2 meter.

"Berapa lebar kebutuhan yang diperlukan untuk run off aspalnya? Ini yang kemudian disepakati selebar 2 meter dari tepi trek. Dua meter dari sisi balap motor masih dianggap aman. Tapi kalau lebih dari dua meter untuk balap mobil dianggap sudah tidak aman," jelas Donny.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
Muhammad Nasir
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us