TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Balapan MXGP 2024 di NTB Terbebani Besarnya Biaya

SEG minta dukungan Pemda NTB

MXGP Lombok di Sirkuit Selaparang Kota Mataram 2023. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - PT Samota Enduro Gemilang (SEG) mengungkapkan besarnya biaya yang diperlukan untuk menyelenggarakan dua seri kejuaraan dunia balap motocross, atau Motocross Grand Prix (MXGP) 2024, yang akan diadakan di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Menurut Direktur PT Samota Enduro Gemilang, Diaz Rahmah Irhani, biaya penyelenggaraan kedua acara internasional tersebut mencapai lebih dari Rp50 miliar, tidak termasuk biaya hosting fee yang harus dibayarkan kepada Infront Moto Racing selaku promotor MXGP.

1. Cari sponsor nasional dan lokal

Direktur PT Samota Enduro Gemilang Diaz Rahmah Irhani. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Dengan besarnya biaya yang diperlukan, pihak SEG sedang aktif mencari dukungan sponsor, baik dari perusahaan nasional maupun lokal. Mengingat adanya sejumlah perusahaan besar di NTB, NTT, Bali, dan Surabaya.

Selain itu, SEG juga berharap untuk mendapatkan dukungan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

"Saat ini, kami sedang mengajukan permohonan dukungan kepada Kementerian Pariwisata sebagai salah satu sumber pendanaan acara ini," ungkap Diaz.

Baca Juga: NTB Tangkap Potensi Ekspor Kambing Kurban ke Arab Saudi  

2. Harapkan dukungan dari Pemda NTB

MXGP Samota Sumbawa 2023. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Event MXGP di Sumbawa akan diselenggarakan di Sirkuit Samota pada 30 Juni 2024, sementara MXGP di Lombok akan digelar di Sirkuit Selaparang, Kota Mataram pada 7 Juli 2024. Dengan waktu yang tinggal tiga bulan lagi, persiapan untuk kedua event balap internasional tersebut tengah gencar dilakukan.

Meskipun mantan Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, yang kini menjabat sebagai Chairman MXGP Indonesia 2024, tidak lagi menjabat sebagai gubernur, namun SEG tetap berharap untuk mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah.

"Kami berharap dukungan dari pemerintah provinsi, Sumbawa dan Kota Mataram setinggi ketika Pak Zul masih menjabat. Namun, tentu akan ada dinamika tersendiri karena tahun politik dan lainnya," jelas Diaz.

Berita Terkini Lainnya