Bos MXGP Akui Beratnya Penyelenggaraan Kejuaraan Motocross di NTB 

Zulkieflimansyah sudah tidak menjabat Gubernur NTB

Mataram, IDN Times - Ketua Motorcross Grand Prix (MXGP) Indonesia 2024 Zulkieflimansyah mengungkapkan penyelenggaraan kejuaraan dunia balap motocross tahun ini terasa lebih menantang dibandingkan tahun sebelumnya. Terlebih lagi, dengan berakhirnya masa jabatannya sebagai Gubernur NTB sejak September 2023 lalu.

MXGP Indonesia 2024 dijadwalkan akan berlangsung di Sumbawa dan Lombok. Seri MXGP Sumbawa akan diselenggarakan di Sirkuit Samota pada tanggal 30 Juni 2024, sementara MXGP Lombok akan menggelar perlombaan pada tanggal 7 Juli 2024.

Menurut Bang Zul, ketika pemimpin daerah tidak memiliki minat yang kuat dalam pengembangan sport tourism seperti MXGP, potensi bakat lokal dalam olahraga tersebut akan sulit berkembang.

"Memang tahun ini agak berat. Karena saya sudah tidak menjabat sebagai gubernur sejak akhir tahun lalu, sekarang ini jabatan gubernur dipegang oleh penjabat. Ditambah lagi, pilkada akan dilaksanakan pada November tahun ini. Semua ini terasa sangat nyata," ungkap Bang Zul dalam acara "Road to MXGP 2024: Mengupas Potensi Sport Tourism di NTB" yang disiarkan di kanal YouTube IDN Times, pada Jumat (26/4/2024).

1. Tidak didukung antusiasme pemerintah daerah

Bos MXGP Akui Beratnya Penyelenggaraan Kejuaraan Motocross di NTB MXGP Lombok di Sirkuit Selaparang Kota Mataram 2023. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Bang Zul menilai penggantinya yang kini bertugas sebagai Penjabat Gubernur NTB tidak memiliki semangat yang sama sepertinya. Perhelatan MXGP di Sumbawa dan Lombok tidak dianggap sebagai prioritas program, dan tidak mendapatkan dukungan yang memadai dari pemerintah daerah.

"Ketika pemimpinannya seperti itu, maka kami kesulitan. Namun, kami membutuhkan dukungan dari semua pihak. Tanpa antusiasme dan alokasi dana yang memadai dari pemerintah daerah, kami menghadapi tantangan yang berat," ujar mantan Gubernur NTB periode 2018-2023 ini.

Dengan kurangnya dukungan dari pemerintah daerah, penyelenggara harus memiliki keterampilan dalam mencari sponsor. Terutama saat ini, di mana banyak acara sport tourism dan hiburan bersaing untuk mendapatkan sponsor.

"Jadi, menurut saya, tahun ini sangat menantang. Namun, ketika kita masih berada dalam posisi kekuasaan, segalanya terasa lebih mudah di Indonesia. Namun, ketika tidak lagi berkuasa, kita tidak mendapatkan dukungan yang sama dari masyarakat. Ini memang tidak mudah," ungkapnya.

Baca Juga: Direktur SEG Tanggapi Soal Kabar Penundaan MXGP Indonesia 2024

2. Alasan ngotot gelar MXGP di NTB

Bos MXGP Akui Beratnya Penyelenggaraan Kejuaraan Motocross di NTB MXGP Sumbawa di Sirkuit Samota 2023. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Dalam kesempatan tersebut, politisi dari PKS ini juga menjelaskan alasan di balik keputusannya yang keras untuk menyelenggarakan MXGP ketika masih menjabat sebagai Gubernur NTB. Dia ingin menyampaikan pesan bahwa meskipun dengan keterbatasan, NTB mampu menggelar kejuaraan balap dunia.

Menurutnya, seharusnya daerah lain di Indonesia juga mampu menyelenggarakan acara serupa. Menurutnya, acara besar tidak harus terpusat di Jakarta, Bandung, atau Surabaya.

Daerah-daerah lain seperti Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan lainnya juga seharusnya memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan acara internasional.

"Dengan cara ini, kita bisa menggerakkan ekonomi melalui metode yang tidak konvensional. Pesannya adalah bahwa jika Sumbawa dengan segala keterbatasannya dapat melakukan hal ini, maka seharusnya Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan daerah lainnya pun bisa melakukannya," ujarnya.

3. Berikan dampak eksternalitas

Bos MXGP Akui Beratnya Penyelenggaraan Kejuaraan Motocross di NTB MXGP Samota Sumbawa 2023. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Bang Zul mengatakan bahwa dari pengalaman menyelenggarakan MXGP di NTB, terlihat adanya dampak eksternal bagi pembangunan infrastruktur. Dengan adanya MXGP, berbagai infrastruktur di bandara dan pelabuhan diperbaiki oleh pemerintah pusat.

"Jika tidak ada MXGP, mungkin perbaikan infrastruktur tersebut tidak akan terlaksana," ungkap Bang Zul.

Saat ini, NTB telah memiliki pengalaman dalam mengelola event MXGP. Dia menambahkan bahwa balap motocross bukanlah hal baru di daerah tersebut. Banyak pembalap motocross yang telah meraih gelar juara nasional.

"Kami telah mengenal dunia motocross sejak lama. Bahkan, baru-baru ini dalam balap motor tingkat Asia, juara nasional berasal dari seorang siswa SMA di Mataram," tambahnya.

Baca Juga: Pj Gubernur NTB: IMI Surati FIM Minta Penundaan MXGP Indonesia 2024

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya