Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

7 Kesalahan Bermain Media Sosial yang Bikin Kamu Alami Brain Rot

ilustrasi bermain gadget sampai pusing (pexels.com/MART PRODUCTION)

Media sosial memang seru, tapi kalau gak bijak memakainya, kamu bisa ngalami brain rot. Itu adalah istilah kekinian untuk kondisi otak yang terasa mager alias gak produktif. 

Alih-alih jadi alat yang mendukung kreativitas dan wawasan, media sosial malah bisa bikin otakmu overload dengan hal-hal gak penting. Yuk, cek kesalahan apa aja yang sering dilakukan dan bikin brain rot menyerang!  

1. Terlalu sering scrolling tanpa tujuan jelas

ilustrasi memegang gadget (pexels.com/MART PRODUCTION))

Niatnya cuma buka media sosial sebentar, tapi tahu-tahu sudah satu jam lebih scrolling tanpa henti. Akhirnya, otakmu dipenuhi informasi random yang gak semuanya berguna, bahkan sering bikin pusing sendiri.  

Solusinya, batasi screen time. Atur waktu maksimal untuk scrolling, misalnya cuma 30 menit sehari, dan pastikan kamu punya tujuan jelas saat membuka media sosial, seperti cari info tertentu atau interaksi dengan teman.

2. Mengonsumsi terlalu banyak konten negatif

ilustrasi memegang gadget dan merasa gundah (pexels.com/Teddy Yang)

Sering gak sadar, feed kamu penuh dengan berita buruk, drama, atau debat panas di kolom komentar. Konten negatif ini gak cuma bikin mood jelek, tapi juga memengaruhi cara berpikirmu jadi lebih pesimis dan gampang emosi.  

Mulailah kurasi akun yang kamu ikuti. Pilih yang membawa vibe positif dan inspiratif. Jangan ragu untuk mute atau unfollow akun yang bikin kamu merasa gak nyaman.  

3. Ikut-ikutan tren yang sebenarnya gak relevan

ilustrasi konten kreator membuat postingan di sosial media (freepik.com/freepik)

Tren media sosial memang sering bikin penasaran, tapi gak semua harus kamu ikuti. Kalau kamu terlalu sibuk mengejar tren, otakmu bakal sibuk ngolah info yang sebenarnya gak penting atau relevan dengan hidupmu.  

Sebelum ikut tren, tanya dulu ke diri sendiri, Apakah ini benar-benar bermanfaat buatku? Kalau gak, skip aja dan fokus ke hal yang lebih meaningful.  

4. Gak bisa berhenti membandingkan diri dengan orang lain

ilustrasi seseorang menggunakan teknologi (pexels.com/Monstera)

Media sosial sering jadi ajang pamer kesempurnaan. Kalau kamu terus-terusan membandingkan hidupmu dengan orang lain di sana, otakmu bakal penuh dengan rasa insecure dan kurang percaya diri.  

Ingat, apa yang kamu lihat di media sosial belum tentu realita sepenuhnya. Cobalah syukuri hal-hal kecil dalam hidupmu dan fokus pada pencapaian pribadi tanpa perlu membandingkan dengan orang lain.  

5. Overload dengan informasi yang gak terfilter

ilustrasi seseorang menggunakan hp (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kamu follow terlalu banyak akun, dan setiap buka media sosial, timeline-mu penuh dengan info dari berbagai arah. Akhirnya, otakmu jadi capek karena harus mencerna semuanya sekaligus.  

Kurangi jumlah akun yang kamu follow dan prioritaskan yang benar-benar bermanfaat. Selain itu, beri jeda untuk otakmu dengan log out sesekali atau gunakan fitur focus mode di HP-mu.

6. Terlalu sering terlibat drama online

ilustrasi seseorang debat di media sosial (pexels.com/Matilda Wormwood)

Debat di kolom komentar, adu argumen di Twitter, atau ikut-ikutan nyinyir di TikTok mungkin terasa seru, tapi ini cuma nguras energi dan bikin otakmu penuh dengan hal negatif.  

Jangan buang waktu untuk hal yang gak memberikan value positif. Fokuslah pada hal-hal yang bikin kamu lebih berkembang, seperti belajar sesuatu atau berbagi konten inspiratif.  

7. Mengabaikan kebutuhan dunia nyata karena asyik di dunia maya

ilustrasi bermain gadget sampai pusing (pexels.com/cottonbro studio)

Saking asyiknya main media sosial, kamu jadi lupa waktu. Akhirnya, tugas penting, hubungan sosial di dunia nyata, bahkan waktu istirahatmu jadi terabaikan. Ini tanda serius kalau media sosial sudah mengontrol hidupmu.  

Cobalah atur waktu khusus untuk media sosial, misalnya hanya pagi dan malam. Gunakan sisa waktumu untuk hal yang lebih produktif atau meaningful, seperti ngobrol dengan keluarga atau mengerjakan hobi.    

Media sosial itu cuma alat, bukan pusat hidup. Dengan menghindari kesalahan-kesalahan di atas, kamu bisa tetap menikmati media sosial tanpa harus mengalami brain rot. Ingat, yang paling penting adalah tetap menjaga keseimbangan antara dunia maya dan dunia nyata!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Linggauni
EditorLinggauni
Follow Us