Kasus COVID-19 di NTB Melonjak Jelang MotoGP

Tambahan kasus COVID-19 di NTB kebanyakan tanpa gejala

Mataram, IDN Times - Kasus COVID-19 di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjelang MotoGP Mandalika mengalami lonjakan sejak sepekan terakhir. Gubernur NTB Zulkieflimansyah meminta masyarakat jangan panik menyikapi kenaikan kasus COVID-19 yang terjadi saat ini.

"Kemarin datang Duta Besar Denmark ke sini menyampaikan bahwa Omicron di Denmark itu sampai ribuan sampai puluhan ribu sehari. Tetapi tak satu pun dirawat. Jadi sekarang di Indonesia pun sama. Jadi jangan sampai bikin panik berlebihan. Sehingga kita jangan menyikapinya dengan over," kata Gubernur dikonfirmasi di Mataram, Minggu (6/2/2022).

1. Kasus COVID-19 bertambah 119 dalam sehari

Kasus COVID-19 di NTB Melonjak Jelang MotoGPilustrasi petugas medis melakukan perawatan terhadap pasien terinfeksi virus corona (COVID-19) di instalasi khusus. ANTARA FOTO/REUTERS/Ronen Zvulun

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi NTB, pada 5 Februari 2022, tambahan kasus baru COVID-19 di NTB sebanyak 119. Angka kasus positif meningkat dibandingkan sehari sebelumnya pada 4 Februari 2022 yang tercatat sebanyak 92 kasus baru.

Pada 3 Februari 2022, tambahan kasus baru COVID-19 di NTB sebanyak 57. Kemudian pada tanggal 1 dan 2 Februari 2022, tambahan kasus COVID-19 di NTB masing-masing 38 dan 36. Peningkatan kasus COVID-19 di NTB terjadi sejak akhir Januari lalu. Sebelumnya pada awal Januari, penambahan kasus baru COVID-19 di NTB di bawah 10.

Sejak awal pandemik hingga 5 Februari 2022, total jumlah kasus COVID-19 di NTB sebanyak 28.213 orang. Dengan rincian, 26.921 sudah sembuh, 920 meninggal dunia dan 372 masih isolasi.

Baca Juga: IKP Meroket, Kekerasan terhadap Jurnalis Masih Jadi Catatan di NTB  

2. Percepat vaksinasi tangkal Omicron

Kasus COVID-19 di NTB Melonjak Jelang MotoGPSalah satu upaya melindungi diri dari paparan COVID-19 varian Omicron lewat vaksinasi booster. Tampak salah seorang warga melakukan skrining kondisi kesehatan sebelum divaksinasi booster di Rumah Sakit Mandalika, Rabu (19/1/2022). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Gubernur Zulkieflimansyah mengatakan tingkat penyebaran COVID-19 varian Omicron memang relatif tinggi. Tetapi orang yang terpapar Omicron relatif tanpa gejala. Sehingga, NTB sedang melakukan percepatan vaksinasi bagi warga.

"Bahwa Omicron penyebarannya relatif tinggi tapi rekatif tanpa gejala. Maksud saya vaksinasi terus dikejar. Supaya ada daya tahan masyarakat. Jadi masyarakat tetap tenang, jangan panik," pintanya.

3. BOR rumah sakit 10 persen

Kasus COVID-19 di NTB Melonjak Jelang MotoGPDirektur RSUD Provinsi NTB dr. Lalu Herman Mahaputra (IDN Times/NTB)

Dengan adanya lonjakan kasus COVID-19, Direktur RSUD Provinsi NTB dr. Lalu Herman Mahaputra mengatakan bed occupancy rate (BOR) rumah sakit masih terkendali. BOR RSUD Provinsi NTB sekitar 10 persen.

"Kemarin antara 10 - 15 orang dirawat di RSUD Provinsi NTB. Tapi mereka gejala ringan," ungkapnya.

Sampai saat ini, kata pria yang biasa disapa Dokter Jack ini, kasus COVID-19 varian Omicron masih 2 kasus sesuai hasil whole genome sequencing (WGS) dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan yang keluar pada 20 Januari 2022 lalu.

Untuk saat ini, semua kasus positif COVID-19 sampelnya dikirim ke Balitbangkes untuk dilakukan sequencing. Tujuannya untuk mendeteksi pasien yang terpapar Omicron atau tidak.

"Orang terpapar Omicron itu berdasarkan hasil sequencing. Sekarang belum ada tambahan kasus Omicron," ucapnya.

Penanganan pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 saat ini, apabila ada gejala maka dirawat di rumah sakit. Sedangkan pasien tanpa gejala melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah.

Baca Juga: Ini Daftar Hotel Tempat Kru dan Pembalap MotoGP Mandalika Menginap

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya