Gerakan Multipihak, Penduduk Miskin di NTB Turun 11.360 Orang 

Penanggulangan kemiskinan sudah on the track

Mataram, IDN Times - Jumlah penduduk miskin di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) turun sebanyak 11.360 orang periode Maret - September 2021. Pada Maret 2021, jumlah penduduk miskin di NTB sebanyak 746.660 orang atau 14,14 persen, turun menjadi 735.300 orang atau 13,83 persen pada September 2021.

"Penurunan persentase jumlah penduduk miskin sepanjang Maret hingga September 2021sebesar 0,31 persen," kata Kepala Bappeda Provinsi NTB Iswandi dalam keterangan tertulis, di Mataram, Kamis (20/1/2022).

1. Penurunan kemiskinan melalui gerakan multipihak

Gerakan Multipihak, Penduduk Miskin di NTB Turun 11.360 Orang Rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan di Kantor Bappeda Provinsi NTB (Dok. Bappeda Provinsi NTB)

Iswandi mengatakan penurunan angka kemiskinan selama periode Maret hingga September 2021 merupakan kerja semua pihak dan lintas sektor melalui gerakan multipihak. Gerakan multipihak digagas dan gencar dikampanyekan Bappeda Provinsi NTB dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait.

Mulai dari perangkat daerah, pengusaha, akademisi, filantropis, pondok pesantren, dan lain sebagainya.

"Gerakan multipihak ini diharapkan dapat berkontribusi pada terkoreksinya angka kemiskinan di Provinsi NTB," harapnya.

Baca Juga: NTB Jadi Salah Satu Provinsi Termiskin di Indonesia

2. Penanggulangan kemiskinan on the track

Gerakan Multipihak, Penduduk Miskin di NTB Turun 11.360 Orang Ilustrasi warga miskin menarik gerobak bersama dua anaknya (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Sementara, Kepala Bidang Perekonomian dan DDA Bappeda Provinsi NTB Iskandar Zulkarnain menambahkan, penurunan angka kemiskinan diharapkan menjadi pelecut semangat. Dalam melakukan rapat koordinasi kemiskinan yang akan melibatkan semua kabupaten/kota dan stakeholder penanggulangan kemiskinan di Provinsi NTB.

Menurutnya, penurunan angka kemiskinan di NTB menjadi bukti bahwa program penanggulangan kemiskinan sudah on the track. Ada 13 program prioritas penanggulangan kemiskinan yang dilakukan Pemprov NTB.

Antara lain pembangunan BUMDes, jamban keluarga, rumah layak huni, kelompok usaha bersama (KUBe). Kemudian, kawasan rumah pangan lestari (KRPL), pengelolaan sampah, pembangunan sarana air bersih.

Selanjutnya, pembangunan desa wisata, pembangunan pertanian konservasi, desa berdaya, sambungan listrik murah dan hemat, motorisasi nelayan dan budidaya udang vaname. Serta ketahanan keluarga berbasis pendidikan dan revitalisasi posyandu.

3. Penduduk miskin di perkotaan lebih tinggi

Gerakan Multipihak, Penduduk Miskin di NTB Turun 11.360 Orang Ilustrasi warga miskin. Dok. IDN Times

Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB, Wahyudin menyebutkan jumlah penduduk miskin pada September 2021 tercatat sebanyak 735.300 orang atau 13,83 persen. Jumlah penduduk miskin di NTB lebih rendah dibandingkan kondisi Maret 2021, sebanyak 746.660 orang atau 14,14 persen.

Dikatakan, persentase penduduk miskin di NTB selama periode Maret 2021 - September 2021 terjadi penurunan sebesar 0,31 persen. Jumlah penduduk miskin pada September 2021 di NTB juga lebih rendah dibandingkan dengan September 2020 yang tercatat sebanyak 746.040 orang atau 14,23 persen.

Diungkapkan, penduduk miskin di daerah perkotaan lebih tinggi dibandingkan perdesaan. Pada September 2021, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan tercatat sebanyak 387.670 orang atau 14,54 persen.

Sedangkan penduduk miskin di daerah perdesaan di NTB sebanyak 347.640 orang atau 13,12 persen.

Secara nasional, NTB masuk 10 provinsi termiskin di Indonesia. Kemiskinan NTB berada pada rangking ke-27 dari 34 provinsi di Indonesia. Adapun 10 provinsi termiskin di Indonesia yaitu Papua 27,38 persen, Papua Barat 21,82 persen, Nusa Tenggara Timur 20,44 persen.

Selanjutnya, Maluku 16,30 persen, Aceh 15,53 persen, Gorontalo 15,41 persen, Bengkulu 14,43 persen, NTB 13,83 persen, Sumatera Selatan 12,79 persen dan Sulawesi Tengah 12,18 persen.

Baca Juga: Penduduk NTB Tidak Lebih Bahagia dari Warga NTT dan Bali?

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya