Bisnis Fesyen Tenun NTB Ini Raup Omzet Hingga Ratusan Juta per Bulan

Ikut ramaikan Pesona Khazanah Ramadan 2023

Mataram, IDN Times - Usaha fesyen tenun khas NTB menjadi bisnis yang cukup menjanjikan mendatangkan cuan. Seperti yang dilakukan Sri Lestari, pemilik Lestary Tenun Lombok. UMKM yang memproduksi berbagai produk lokal seperti fesyen tenun, tas tenun, sepatu tenun dan sandal tenun ini meraup omzet hingga ratusan juta per bulan.
UMKM asal Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini merupakan binaan dari United Nations Industrial Development Organization (Unido). Unido merupakan badan khusus Perseikatan Bangsa - Bangsa (PBB) yang berperan untuk meningkatkan proses industrialisasi di negara-negara berkembang.

Dalam event Pesona Khazanah Ramadan 2023, Lestary Tenun Lombok ikut meramaikan kegiatan Pasar Ramadan yang digelar mulai 25 Maret - 17 April 2023 di Halaman Masjid Hubbul Wathan Islamic Center (IC) NTB. Pesona Khazanah Ramadan 2023 merupakan event tahunan yang digelar Dinas Pariwisata Provinsi NTB dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadan dengan menggelar pasar murah produk lokal dengan harga terjangkau bagi masyarakat.

1. Berawal dari toko kecil

Bisnis Fesyen Tenun NTB Ini Raup Omzet Hingga Ratusan Juta per BulanBooth UMKM fesyen muslim di Pesona Khazanah Ramadan 2023. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Pemilik Lestary Tenun Lombok, Sri Lestari menceritakan awal berdirinya bisnis fesyen tenun khas NTB ini. Saat berbincang dengan IDN Times di arena Pesona Khazanah Ramadan 2023, Jumat (7/4/2023), Lestari mengatakan bisnis ini dimulai tiga tahun lalu.

Lestary Tenun Lombok awalnya berupa toko kecil di daerah Tanjung Karang, Kota Mataram, hingga memiliki galeri sendiri, dibantu oleh penenun dan penjahit rekanan. Saat ini, Lestary Tenun Lombok sudah memiliki penenun dan karyawan sendiri.

Proses pemasaran produk yang dihasilkan Lestary Tenun Lombok dimulai dari relasi dinas, baik dinas kabupaten maupun provinsi. Kemudian perbankan, kepolisian, TNI, perusahaan swasta hingga relasi bisnis pribadi dan lainnya baik personal maupun persero dan masyarakat. Lestari mengatakan ia juga aktif melakukan promosi di media sosial maupun e-commerce sehingga dikenal banyak orang.

Mengenai omzet jualan di Pesona Khazanah Ramadan 2023, Lestari mengatakan masih belum diketahui. Karena dirinya baru jualan di arena Pesona Khazanah Ramadan 2023. Tetapi, Lestari menyebutkan omzet dalam sebulan paling rendah sekitar Rp40 juta sampai Rp100 jutaan.

Pada bulan Ramadan tahun lalu, meskipun jualan di boutique, omzet yang diperoleh mencapai Rp50 juta sampai 60 juta. "Omzet per bulan paling rendah Rp40 juta sampai Rp 100 jutaan. Kalau tahun kemarin, Ramadan saya Rp50 juta sampai Rp60 juta. Tapi sekarang saya belum tahu karena baru mulai ini," tuturnya.

Lestari memperkirakan penjualan akan meledak pada minggu depan. Karena dalam Pesona Khazanah Ramadan ada kegiatan fashion show fesyen tenun bagi kepala organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemprov NTB, pejabat eselon III serta pimpinan BUMD. Apalagi, pekan depan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi ASN sudah mulai cair.

"Mungkin minggu depan akan semakin banyak pembeli karena sekarang ini belum cair THR. Saya yakin, sekarang sudah mulai banyak yang beli," katanya.

Baca Juga: Pesona Khazanah Ramadan 2023, NTB Hadirkan Pameran Kuliner Nusantara 

2. Produk fesyen tenun NTB juga akan diekspor ke Eropa

Bisnis Fesyen Tenun NTB Ini Raup Omzet Hingga Ratusan Juta per BulanProduk fesyen tenun khas NTB. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Lestari mengungkapkan produk fesyen dari Lestary Tenun Lombok juga bisa masuk di Uniqlo. Selain itu, produk fesyen tenun khas NTB ini juga akan diekspor ke Eropa.

"Kita lagi persiapan mau ekspor ke Eropa. Karena permintaan luar negeri insyaallah banyak juga. Karena kita binaan Unido," terangnya

Dikatakan, Lestary Tenun Lombok merupakan pusatnya produk tenun khas NTB. "Saya pakai semua motif tenun dari semua kabupaten di NTB. Semua tenun NTB saya sentuh," kata Lestari.

Adapun kisaran harga fesyen tenun NTB dijual mulai Rp300 ribu sampai Rp12 juta. Produk fesyen tenun yang paling mahal itu terbuat dari kain sutra. Harganya tergantung pemakaian tenun dalam setiap produk fesyen yang dibuat
Ia mengatakan Pemda sudah banyak membantu UMKM dalam pemasaran produknya. Namun, untuk menggalakan cinta produk lokal terutama tenun yang menjadi warisan budaya, perlu ada kebijakan penggunaan seragam dari tenun bagi ASN.

Selain itu, Pemda perlu menertibkan produk tenun dan batik imitasi atau tiruan yang masuk ke NTB. "Jangan sampai pembeli komplain, sekali dicuci sudah hancur. Jadi produk tenun dan batik tiruan itu perlu ditertibkan," sarannya.

3. Gerakkan ekonomi masyarakat di bulan Ramadan

Bisnis Fesyen Tenun NTB Ini Raup Omzet Hingga Ratusan Juta per BulanKegiatan pasar murah di Pesona Khazanah Ramadan 2023. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Sekretaris Daerah Provinsi NTB Lalu Gita Ariadi mengatakan Pesona Khazanah Ramadan merupakan kegiatan menggerakkan ekonomi masyarakat di bulan Ramadan. Selain menggelar lomba dan bazar makanan, deretan produk lokal seperti busana muslim diharapkan menjadi pilihan masyarakat untuk dibeli.

Ada juga pasar murah yang diharapkan dapat membantu masyarakat memperoleh produk dengan harga terjangkau selama Ramadan sampai Idulfitri nanti. Kegiatan ini untuk menjaga pertumbuhan ekonomi NTB yang sudah sangat baik sekaligus mengendalikan inflasi akibat tingginya harga-harga barang konsumsi dengan produk lokal.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB Jamaluddin Maladi menyebutkan telah disiapkan sebanyak 60 booth untuk UMKM kuliner, fashion dan kriya. Konsep penyelenggaraan Pesona Khazanah Ramadan 2023 adalah mengangkat kuliner khas Lombok, Sumbawa dan Bima serta Nusantara.

Selain pameran kuliner, dalam Pesona Khazanah Ramadan 2023 juga diadakan sejumlah perlombaan. Jamaluddin menyebutkan perlombaan yang dilakukan seperti lomba tadarusan, lomba e-sport, mewarnai, demo kuliner hingga fashion show pejabat eselon II dan III lingkup Pemprov NTB.

Lomba fashion show khusus bagi kepala OPD dan eselon III serta pimpinan BUMD tujuannya untuk mengangkat produk lokal yaitu tenun khas NTB. Nantinya, para pejabat langsung membeli baju dari tenun yang dijual para UMKM lokal.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB Heru Saptaji mengatakan bulan Ramadan menjadi momentum pertumbuhan ekonomi masyarakat. Dengan meningkatnya mobilitas dan konsumsi masyarakat di bulan Ramadan, maka kebutuhan uang tunai juga akan meningkat.

Sehingga, Bank Indonesia Perwakilan NTB menyiapkan uang kartal pada bulan Ramadan sebesar Rp4,3 triliun. Kebutuhan uang kartal diperkirakan sebesar Rp3,32 triliun tetapi Bank Indonesia menyiapkan Rp4,3 triliun atau naik 15,2 persen dari tahun 2022.

Baca Juga: Banjir Merusak 196 Rumah Warga dan 204 Hektare Sawah di Pulau Sumbawa 

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya