Tekan Kasus Stunting, Pelayanan Posyandu di Lotim akan Terapkan KKA
Melalui Program KKA ini akan fokus pada tingkat kecerdasan anak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lombok Timur, IDN Times - Berbagai program telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi persolan kasus stunting di Indonesia, termasuk di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Salah satu programnya ialah dengan menerapkan program Kartu Kembang Anak (KKA) di pelayanan posyandu.
Kepala Dinas DP3AKB Lombok Timur H Ahmad Menyampaikan KKA ini merupakan suatu program untuk mengentaskan stunting di indonesia. Study Kohort KKA saat ini baru dilakukan di dua negara yakni India dan Indonesia. Sementara Indonesia menunjuk Lombok Timur sebagai pilot project pelaksanaan KKA.
"Dari seluruh Provinsi di Indonesia, Dipilih lah NTB, kemudian NTB menunjuk Lombok Timur, sebagi pilot project program ini," sebutnya pada acara peningkatan Kapasitas Kader menggunakan KKA, Kamis (23/02/2023).
Baca Juga: Bappenda Lotim Telusuri Dugaan Pungli di Pos Penarikan Pajak MBLB
1. Pertumbuhan kecerdasan dan fisik anak akan terus terpantau
Melalui KKA ini, perkembangan anak akan terus dipantau, mulai dari perkembangan umur, tinggi badan, berat badan (BB) dan tingkat kecerdasan anak. Di Lombok Timur sendiri saat memilih empat Kecamatan sebagai pilot project penerapan KKA yakni kecamatan Sakra, Aikmel, Lenek dan Sikur. Sehingga masing-masing kecamatan tersebut menghadirkan 10 orang kader untuk diberikan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas kader dalam menggunakan KKA.
Kedepan, program ini tidak hanya akan di terapkan di 4 Kecamatan ini saja, namun pada tahun depan program ini sudah bisa menyasar semua Kecamatan di Lombok Timur. Dijelaskan H Ahmat, Program ini merupakan lanjutan dari program Kartu Menuju Sehat (KMS) yang ada di posyandu. Akan tetapi indikator stunting pada KKA ini lebih kepada penilaian tingkat kecerdasan.
Selama ini, indikator penilaian stunting yang di KMS hanya pokus pada tinggi badan yang tidak sesuai dengan umur, padahal kata dia, tidak semua anak yang pendek itu bisa dikatakan stunting.
"Selama ini kita menilai anak yang pendek dikatakan kena stunting, padahal tidak. Dengan adanya KKA ini meski dia pendek tetapi dia bisa membaca atau tingkat kecerdasan itu bagus maka tidak bisa lagi kita katakan stunting," jelasnya.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.