TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

13.000 Warga Kota Mataram adalah Pengangguran

Lulusan SMA dan SMK banyak menganggur

Ilustrasi pengangguran (freepik.com)

Mataram, IDN Times  - Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menyebutkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Mataram tahun 2021, angka pengangguran tercatat sekitar 13.000 lebih. Pemerintah terus berupaya untuk menekan angka pengangguran tersebut.

"Dari 13 ribu lebih itu, pengangguran tertinggi lulusan SMA dan SMK. Tapi data riil ada di kantor," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) H Rudi Suryawan seperti dilansir dari Antara pada pada Senin (15/8/2022).

1. Tak sesuai dengan kriteria lowongan pekerjaan

Istimewa

Menurut Rudi, tingginya angka pengangguran lulusan SMA dan SMK itu dipicu karena jumlah lulusan SMA dan SMK tidak sesuai dengan lowongan kerja yang tersedia. Dalam artian, lapangan kriteria atau jurusan yang mereka pilih tidak sesuai dengan lapangan pekerjaan yang tersedia.

"Angka lulusan terutama SMK yang harusnya siap kerja, tidak bisa terakomodasi dengan jumlah lowongan kerja yang tersedia," katanya.

Baca Juga: Kantong Plastik Bekas Akan Dipakai sebagai Campuran Aspal di Lombok

2. Koordinasi dengan BLK

sindonews.net

Terkait dengan itu, pihaknya, akan melakukan koordinasi dengan SMK dan Balai Latihan Kerja (BLK) agar membuka program kerja yang dibutuhkan. Sehingga mereka bisa menjadi pekerja mandiri.

Di sisi lain, pihaknya menjadwalkan di bulan Oktober 2022, akan menggelar kegiatan pelatihan otomotif kepada 20 orang warga yang belum bekerja dari enam kecamatan.

3. Buka sejumlah pelatihan

diadona.id

Diharapkan, dengan adanya pelatihan tersebut dapat mengurangi angka pengangguran di Kota Mataram secara bertahap.

Rudi mengatakan angka pengangguran tahun 2021 itu turun jika dibandingkan data tahun 2020 yang tercatat sekitar 17 ribu pengangguran.

"Rencananya mereka akan kita latih otomotif selama 10 hari, setelah itu mereka kita berikan bantuan peralatan untuk membuka usaha secara mandiri," katanya.

4. Indikasi pengangguran bertambah

Website pasardana.id

Sementara menyinggung tentang potensi tambahan angka pengangguran jika aturan penghentian tenaga honorer daerah, Rudi mengatakan untuk masalah itu belum ada penjelasannya.

"Kita tidak bisa prediksi akan bertambah atau berkurang, sebab kebijakan pemerintah itu masih dalam proses pembahasan," katanya

Baca Juga: Budi Daya Maggot Menjanjikan, Mataram Target PAD Rp360 Juta

Verified Writer

Yerin Shin

Keep happy & healthy

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya