Kantong Plastik Bekas Akan Dipakai sebagai Campuran Aspal di Lombok
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mataram, IDN Times - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengajak warga mengumpulkan sampah plastik kresek. Sampah ini akan dijadikan sebagai bahan campuran aspal hotmix, sehingga sampah itu bernilai ekonomis.
"Penggunaan sampah plastik kresek sebagai campuran aspal hotmix ini sesuai dengan instruksi pemerintah pusat," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram HM Kemal Islam di Mataram seperti dilansir dari Antara pada Sabtu (13/8/2022).
1. Sudah dikaji oleh kementerian
Kemal Islam mengatakan pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah melakukan kajian dan penelitian terhadap pemanfaatan limbah plastik kresek sebagai campuran aspal hotmix.
Karenanya, sekarang para kontraktor pemenang tender untuk pengerjaan jalan baru akan diminta membeli limbah plastik kresek menjadi bahan campuran aspal sekaligus upaya pengurangan dampak lingkungan.
2. Tindaklanjuti kebijakan pusat
Untuk menindaklanjuti kebijakan itu, katanya, DLH segera melakukan koordinasi dengan Dinas PUPR Kota Mataram terkait dengan instruksi pemerintah tersebut.
"Kebijakan itu menjadi satu solusi untuk penanganan sampah plastik kresek, sebab selama ini pengolahan sampah kresek belum optimal. Kalau dibuang kresek ini tidak bisa terurai," katanya.
Baca Juga: Hasil Hitung Ulang Kerugian Proyek IGD RSUD Lombok Utara Dirahasiakan
3. Lakukan pemilahan sampah plastik
Pasalnya di tempat pengolahan sampah terpadu (TPST), petugas sudah melakukan pemilihan sampah plastik kresek yang disimpan menggunakan karung.
"Kalau sudah banyak langsung kita pres untuk efisiensi tempat," katanya. Namun demikian, Kemal belum mengetahui berapa ton sampah plastik kresek yang sudah terhimpun di sejumlah TPST Kota Mataram.
4. Harga belum ditetapkan
Pihaknya akan melakukan koordinasi dengan berbagai OPD untuk dapat merealisasikan hal itu. Pihaknya juga akan mengimbau kepada kontraktor untuk dapat membeli kantong kresek bekas dari para pengepul. Selain mengurangi sampah yang sulit terurai, ini juga bisa bernilai ekonomis.
"Prinsipnya, jika sudah ada koordinasi dengan PUPR, dan ada kontraktor mau beli kita siap keluarkan. Untuk harga, sejauh ini memang belum kita tahu persis," katanya.
5. Plastik terurai selama 10-20 tahun
Dilansir dari National Geographic, dalam enam dekade manusia menghasilkan 8,3 miliar metrik ton plastik dan 91 persennya dibuang tanpa didaur ulang untuk dapat terurai secara alami, salah satunya adalah kantong plastik.
Kantong plastik membutuhkan waktu 10 hingga 20 tahun untuk dapat terurai secara alami. Sayangnya, plastik bukannya terurai dan kembali kea lam melainkan berubah menjadi bentuk yang lebih kecil dan disebut dengan mikroplastik.
Mengutip dari NOAA’s National Ocean Service, mikroplastik dapat menyerap polutan berbahaya seperti pestisida, pewarna, dan polutan lainnya. Mikroplastik mencemari lingkungan terutama lautan dan menjadi racun bagi makhluk hidup di laut.
Baca Juga: Keren! NTB Ekspor 6,5 Ton Vanili ke Amerika Serikat Selama Tahun 2022
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.