TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Wagub NTB Harap Dosen Gadungan Cabul di Mataram Dihukum Berat 

Ada 10 mahasiswi korban pelecehan seksual dosen gadungan

Wakil Gubernur NTB Hj. Sitti Rohmi Djalilah. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Kasus pelecehan seksual yang menimpa 10 mahasiswi di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapatkan atensi dari Wakil Gubernur NTB Hj. Sitti Rohmi Djaalilah.

Ia mengecam keras perbuatan yang dilakukan salah satu dosen gadungan di Kota Mataram. Wagub Rohmi juga meminta aparat penegak hukum menindak dosen gadungan tersebut seberat-beratnya.

"Tentunya sangat mengecam keras dan pelakunya harus dihukum seberat-beratnya," kata Rohmi dikonfirmasi di Kantor Gubernur NTB, Rabu (29/6/2022).

Baca Juga: Butuh 1.200 Pekerja Lokal, Konstruksi Smelter di Sumbawa Akan Dimulai

1. Dampingi korban

ilustrasi pelecehan seksual di tempat kerja (theleaflet.in)

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi NTB, T. Wismaningsih Dradjadiah menyayangkan kasus pelecehan seksual yang terjadi di dunia pendidikan. Wismaningsih mengatakan pihaknya akan mendampingi para korban.

"Kalau memang terjadi di dunia pendidikan kami akan mendampingi korban. Pihak kampus harus mengambil tindakan kalau benar-benar dilakukan ada di dalam kampus. Kami akan melakukan pendampingan terhadap korban," ujarnya.

2. Sebanyak 57 kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dewasa di NTB

ilustrasi kekerasan seksual (IDN Times/Aditya Pratama)

Berdasarkan data DP3AP2KB NTB, sepanjang tahun 2021, jumlah kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dewasa di NTB sebanyak 57 kasus. Dengan rincian, Kabupaten Bima 22 kasus, Kabupaten Dompu 3 kasus, Lombok Barat 8 kasus, Lombok Timur 9 kasus, Lombok Utara 3 kasus, Lombok Tengah 1 kasus, Sumbawa 5 kasus, Sumbawa Barat 2 kasus, Kota Bima 3 kasus dan Kota Mataram 1 kasus.

Sedangkan jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dewasa di NTB pada 2021 sebanyak 462 kasus. Dengan rincian Kabupaten Bima 53 kasus, Kabupaten Dompu 22 kasus, Lombok Barat 67 kasus,Lombok Tengah 10 kasus, Lombok Timur 185 kasus, Lombok Utara 28 kasus, Sumbawa 28 kasus, Sumbawa Barat 10 kasus, Kota Bima 27 kasus dan Kota Mataram 32 kasus.

Baca Juga: Ukir Sejarah, Bandara Sumbawa Kini Bisa Didarati Pesawat Boeing 737 

Berita Terkini Lainnya