TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Unram Diduga Melarang Seminar Nasional dengan Pembicara Rocky Gerung

Mahasiswa sesalkan sikap pihak kampus Unram

Pamplet seminar nasional 24 tahun reformasi di Urnam yang akan menghadirkan pembicara Rocky Gerung. (dok. Adrian Islah Perdana)

Mataram, IDN Times - Pihak kampus Universitas Mataram (Unram) melarang kegiatan seminar nasional 24 tahun reformasi yang akan menghadirkan pembicara Rocky Gerung pada 16 September 2022. Seminar Nasional 24 Tahun Reformasi dengan tema Titik Nol Penegakan Hukum dan Keadilan' itu rencananya menghadirkan dua narasumber yaitu Rocky Gerung dan Bivitri Susanti.

"Yang jadi permasalahan bukan pada seminar nasionalnya atau pemilihan temanya. Tetapi dicegat oleh pihak Unram khususnya yang kami temui Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, itu adalah narasumbernya menjadi masalah," ungkap Ketua UKM PIB Unram sekaligus sebagai panitia, Adrian Islah Perdana dikonfirmasi IDN Times, Senin (29/8/2022) siang.

Baca Juga: Ekonomi Makin Sulit, Nelayan di Mataram Banting Setir Jadi TKI 

1. Kehadiran Rocky Gerung ditolak

YouTube.com

Adrian mengungkapkan pihak panitia menemui Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni terkait rencana seminar nasional ini. Panitia berdialog dengan rencana kegiatan seminar yang akan digelar pada 16 September mendatang.

Namun Wakil Rektor III tidak memberikan keputusan. Dia lantas masuk ke ruangan Rektor Unram. Panitia menunggu Wakil Rektor III keluar dari ruang Rektor Unram. Tapi yang keluar adalah perwakilan Wakil Rektor III yang menyampaikan kepada panitia bahwa seminar itu tidak diizinkan karena pembicaranya adalah Rocky Gerung.

"Kalau bukan Rocky Gerung narasumbernya mungkin bisa saja dimudahkan birokrasinya di Unram. Alasan dari pihak Unram belum siap untuk itu. Karena katakutannya adalah akan terjadi hal-hal lain yang di luar dugaan dia bilang," ungkap Adrian.

2. Takutkan pemikiran Rocky Gerung

Ketua UKM PIB Unram sekaligus sebagai panitia, Adrian Islah Perdana. (dok. Adrian Islah Perdana)

Adrian menambahkan pihak Unram takut terhadap pemikiran-pemikiran Rocky Gerung yang dikhawatirkan tidak mampu diterima dengan benar oleh mahasiswa. Menurut Adrian, hal ini jelas suatu pembatasan demokrasi di kampus Unram.

"Universitas negeri membawa diri seolah-olah lebih parah dari orde baru. Unram menolak pelaksanaan seminar nasional dengan alasan yang tidak akademis," kata Adrian.

Baca Juga: Melawan Praktik Perdagangan Satwa Langka di NTB

Berita Terkini Lainnya