TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Transisi Menuju Musim Hujan, BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem di NTB 

La Nina akan berlangsung hingga November

Ilustrasi cuaca ekstrem. (IDN Times/Mardya Shakti)

Mataram, IDN Times - Badan Meteorologi Klimateologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyatakan provinsi NTB mulai memasuki transisi musim kemarau ke musim hujan. NTB telah memasuki akhir periode musim kemarau 2022.

"Masa peralihan musim kemarau ke musim hujan, masyarakat perlu mewaspadai adanya potensi hujan dan cuaca ekstrem yang bisa terjadi secara tiba-tiba," kata Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTB, Afriyas Ulfah, Selasa (20/9/2022).

Baca Juga: NTB Siapkan Atraksi Sambut Ribuan Wisatawan Kapal Pesiar 

1. Curah hujan kategori menengah

Peta analisis sifat hujan dasarian II September 2022 di NTB. (dok. BMKG Staklim NTB)

Ulfah mengungkapkan curah hujan di wilayah NTB pada dasarian II September 2022 didominasi kategori rendah di bawah 50 mm/dasarian. Terdapat sebagian kecil wilayah yang curah hujannya dalam kategori menengah yaitu 51 – 150 mm/dasarian. Terdapat di sebagian kecil wilayah Sumbawa Barat bagian selatan dan sebagian kecil Bima bagian selatan.

Curah hujan tertinggi tercatat terjadi di Pos Hujan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat sebesar 114 mm/dasarian. Dikatakan, sifat hujan pada dasarian I September 2022 di wilayah NTB cenderung bervariasi dari bawah norm hingga atas normal.

Berdasarkan monitoring Hari Tanpa Hujan Berturut – turut (HTH) provinsi NTB berada pada kategori sangat pendek hingga ekstrem panjang. HTH dengan kategori ekstrem panjang terpantau terjadi di Kecamatan Woha, Kabupaten Bima sepanjang 115 Hari.

2. La Nina akan berlangsung hingga November

Ilustrasi cuaca ekstrem (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

BMKG memprakirakan kondisi La Nina di NTB akan terus berlangsung hingga hingga periode September–Oktober–November 2022. Kemudian berangsur melemah menuju kondisi Netral.

Terdapat pertemuan dan belokan angin di wilayah Kalimantan bagian tengah, Lampung dan perairan Laut Natuna. Hingga awal Oktober 2022, angin timuran diperkirakan akan tetap aktif. Kemudian pada bulan November, angin baratan diperkirakan akan mulai aktif wilayah barat dan tengah Indonesia.

"Rata-rata anomali Suhu Muka Laut sekitar wilayah NTB saat ini berada pada kategori hangat dan diprakirakan kondisi hangat ini akan mendominasi seluruh wilayah perairan Indonesia hingga November 2022," terangnya.

Baca Juga: NTB Butuh 82,6 Tahun untuk Bebas dari Rumah Kumuh 

Berita Terkini Lainnya