Target NZE 2060, NTB Harus Turunkan Emisi Karbon Sebanyak 3 Juta Ton
Sampah menjadi salah satu penyumbang terbesar emisi karbon
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mataram, IDN Times - Pemerintah Pusat memberikan target penurunan emisi karbon di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sebesar 3 juta ton. Pemerintah Pusat telah menargetkan net zero emission (NZE) atau emisi nol bersih pada tahun 2060 mendatang.
Meskipun target yang diberikan cukup besar, NTB menargetkan NZE tercapai sepuluh tahun lebih cepat yaitu tahun 2050. Sejumlah jurus dilakukan untuk mengejar penurunan emisi karbon sebesar 3 juta ton tersebut.
"Kementerian menargetkan NTB harus bisa menahan laju deforestasi agar bisa menekan laju emisi sebanyak 2 juta ton ekuivalen. Kemudian dari degradasi hutan sebesar 1 juta ton ekuivalen. Sehingga NTB harus menurunkan emisi sebesar 3 juta ton karbondioksida ekuivalen sampai 2060, tapi kami targetkan sampai 2050," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi NTB, Julmansyah dikonfirmasi IDN Times, Rabu (30/11/2022).
Baca Juga: NTB akan Jadikan Gunung Sasak Lombok Destinasi Wisata Durian
1. Tiga sektor penyebab emisi terbesar di NTB
Julmansyah menyebutkan ada tiga sektor terbesar yang menyebabkan emisi karbon di NTB. Pertama, sektor energi yaitu masih banyaknya industri yang menggunakan batubara dan minyak bumi sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Itulah yang menyebabkan karbondioksida.
Kedua, sektor kehutanan. Akibat pembalakan dan perambahan hutan sehingga melepaskan karbondioksida ke udara. Dan sektor ketiga adalah pengelolaan sampah. Sampah menjadi salah satu penyumbang emisi terbesar di NTB karena melepaskan gas metan.
"Oleh karena itu, Pemprov NTB sudah men-declare net zero emission 2050. Kami, bersama Dinas ESDM punya tiga pilar mendorong penurunan emisi karbon," sebut Julmansyah.
Baca Juga: Cerita Nelayan di Lombok, Niat Menangkap Ikan Malah Dapat Sampah