TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Suhu Udara Lebih Panas di NTB, BMKG Ungkap Ini Penyebabnya!

Suhu panas disebabkan angin Monsun Australia

Ilustrasi terik matahari (Pixabay.com/giografiche)

Mataram, IDN Times - Akhir-akhir ini suhu udara di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terasa lebih panas dari biasanya. BMKG Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid (ZAM) Lombok mencatat suhu udara mencapai 33 derajat Celsius, Senin (24/4/2023). 

Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi ZAM Lombok M Andre Jersey menjelaskan, penyebab suhu udara di NTB terasa lebih panas dari biasanya. Ia mengungkapkan hal ini dipengaruhi adanya angin Monsun Australia.

Baca Juga: Ketemu Angga Yunanda, Bumil di Lombok Berdoa agar Anaknya Jadi Artis 

1. Angin Monsun Australia membawa uap air yang kering

visulaisasi data tentang monsun (svs.gsfc.nasa.gov)

Andre menjelaskan, angin ini merupakan massa udara yang bertiup dari wilayah Australia dan membawa uap air yang kering. Uap air yang kering ini akan menyebabkan berkurangnya pembentukan awan dasar atau awan menengah.

Pembentukan awan dasar maupun menengah ini dapat menahan sinar matahari untuk langsung memancarkan radiasinya ke permukaan bumi. Sehingga jika awan tidak terbentuk maka sinar matahari akan langsung memancarkan radiasinya ke permukaan bumi.

"Suhu yang panas di wilayah NTB ini dipengaruhi adanya angin Monsun Australia. Angin Monsun Australia adalah massa udara yang bertiup dari wilayah Australia dan membawa uap air yang kering," tuturnya. 

2. Diperkirakan berdampak terhadap kekeringan di NTB

Ilustrasi lahan sawah mengalami kekeringan. (ANTARA FOTO/Jojon)

Suhu panas seperti yang terjadi saat ini, kata Andre diperkirakan selama musim kemarau atau kemungkinan akan terus bertambah. Karena saat ini, NTB masih dalam peralihan musim hujan ke musim kemarau.

Sehingga ke depannya suhu suhu panas ini akan terjadi fluktuatif atau tetap. Secara tidak langsung, kata Andre, hal ini akan berdampak pada kekeringan yang terjadi di NTB.

"Khusus untuk di wilayah Lombok atau operasional kami, suhu panas ini mungkin akan terus di angka 33 derajat Celsius. Namun untuk di Bima mungkin akan terdapat kenaikan sedikit ke 34 derajat Celsius," kata Andre.

Baca Juga: Mudik Lombok-Jogja dengan Mobil, Dini Menghabiskan Rp10 Juta 

Berita Terkini Lainnya