NTB Andalkan Sport Tourism dan MICE dalam Menghadapi Resesi Global
Pengaruh resesi global tak seberat pandemik COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mataram, IDN Times - Bank Dunia mengumumkan adanya risiko resesi global pada 2023. Kondisi ini dikhawatirkan berdampak terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Namun, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) di Indonesia mengaku punya cara tersendiri dalam menghadapi ancaman resesi global 2023.
Seperti salah satunya dengan menjadikan NTB sebagai lokasi perhelatan sport tourism dan meeting, incentive, convention, exhibition (MICE).
"Tahun 2023, kita masih optimis pariwisata akan tetap bangkit. Karena masih cukup berat dampak pandemik COVID-19 dibandingkan resesi," kata Wakil Ketua Umum DPP Asosiasi Travel Agen Indonesia (Astindo) Davy Batubara dikonfirmasi IDN Times disela-sela kegiatan Mandalika Travel Mart di Kawasan Wisata Senggigi, Kamis (20/10/2022).
Baca Juga: Segera Diangkut ke Lombok, Logistik WSBK Mandalika Sudah di Surabaya
1. Lebih berat dampak pandemik COVID-19
Davy mengatakan, ada kekhawatiran pengaruh resesi global 2023 terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Namun baginya pandemik COVID-19 bisa menjadi pembelajaran di mana pelaku usaha berhasil bertahan dan terus berkembang.
Seperti contohnya sektor usaha pariwisata yang beralih memaksimalkan potensi kunjungan wisata domestik. Saat kunjungan wisatawan mancanegara mengalami penurunan drastis.
Menurut Davy, pariwisata domestik harus mampu diperkuat dalam menghadapi ancaman resesi global. Jumlah penduduk Indonesia sebanyak 200 juta, katanya, mencukupi dalam meramaikan industri wisata tanah air.
Pemerintah pun memperbanyak jadwal penerbangan antar wilayah di dalam negeri sekaligus mengurangi penerbangan ke luar negeri. Dampaknya positif dalam pengembangan sektor pariwisata dan MICE di NTB.
Baca Juga: Pecahkan Rekor, WSBK Mandalika Ditargetkan 50.000 Penonton