TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Soal Tarif Tak Wajar, Gubenur: Hotel Jangan Aji Mumpung!

Gubernur bentuk tim klaster daerah wisata

Gubernur NTB, Zulkieflimansyah datangi Kantor IDN Media HQ untuk berbincang di acara "Suara Millennial: Gubernur NTB Buka-Bukaan Protek Moto GP Mandalika" pada Jumat (8/10/2021). (IDN Times/Reynaldy Wiranata)

Mataram, IDN Times - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah mengharapkan pengelola hotel atau penginapan menerapkan tarif yang wajar saat perhelatan MotoGP. Gubernur menyebutkan kenaikan tarif hotel maksimal tiga kali lipat.

"Kita berharap hotel-hotel ini menerapkan harga yang wajar. Kan sudah ada surat edaran gubernur, maksimal tiga kali. Jangan sampai naiknya 8 sampai 10 kali lipat," kata Gubernur Zulkieflimansyah dikonfirmasi di Mataram, Rabu (16/2/2022).

Baca Juga: Sandiaga Uno Kecam Hotel yang Naikkan Tarif Tak Rasional saat MotoGP

1. Pengelola perhotelan diminta jangan aji mumpung

Ilustrasi. Reservasi menginap di Grand Candi Hotel Semarang saat pandemik COVID-19. (Instagram/@grandcandismg)

Ia berharap pengelola perhotelan dan penginapan tidak menaikkan tarif dengan harga yang tidak wajar. Meskipun ada kenaikan tetapi maksimal tiga kali lipat.

"(Hotel) jangan aji mumpung juga. Edaran gubernur tentang harga hotel dua bulan yang lalu. Itu maksimal 3 kali lipat," sebutnya.

Dia berharap semua hotel dapat menerapkan itu. Sehingga wisatawan yang datang merasa senang karena tarif hotel tidak terlampau tinggi. Apalagi MotoGP tahun ini dicanangkan bukan menjadi event satu-satunya di Sirkuit Mandalika.

2. Bentuk tim klaster

Gili Trawangan (ublik.id)

Orang nomor satu di NTB ini menambahkan nantinya Pemerintah Daerah akan membentuk tim klaster. Sehingga semua bertanggung jawab menjadi tuan rumah yang baik.

Zul mengatakan bahwa menyukseskan MotoGP Mandalika bukan hanya tanggung jawab Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan Pemprov NTB saja. Tetapi menjadi tanggung jawab Pemda kabupaten/kota dan asosiasi pelaku wisata.

"Ada kemungkinan yang datang 200 ribu penonton saat MotoGP. Ini kan ndak mungkin semuanya lihat MotoGP. Pasti akan melihat destinasi wisata yang lain," kata Gubernur.

Sehingga akan ada klaster Mandalika, Senggigi, Tiga Gili (Trawangan, Meno dan Air), Sekotong, Sembalun dan Kota Mataram. Masing-masing klaster ada penanggungjawabnya. Baik Pemprov NTB, Pemda kabupaten/kota dan asosiasi pelaku wisata.

Semua informasi terkait klaster tersebut, baik mengenai hotel, restoran, transportasi dan destinasi wisata akan dipromosikan. Supaya wisatawan atau penonton MotoGP yang datang ke sana mengetahui tempat menginap, restoran, dan transportasinya.

"Semuanya terinformasikan dengan baik. Sehingga jangan ada yang memanfaatkan situasi menaikkan harga. Supaya gelaran event MotoGP ini milik kita bersama. Semua punya tanggung jawab menjadi tuan rumah yang baik," ujar Gubernur yang biasa disapa Bang Zul ini.

Baca Juga: Polda NTB Tambah Personel Cegah Drone Liar saat MotoGP 

Berita Terkini Lainnya