TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Selain PK, Pemprov NTB Laporkan Dugaan Pidana Sengketa Aset Bawaslu  

Pemprov NTB juga ajukan penundaan eksekusi

Aset Kantor Bawaslu NTB yang sedang disengketakan seorang warga dengan Pemprov NTB. (dok. Bawaslu NTB)

Mataram, IDN Times - Pemprov NTB resmi melakukan upaya hukum luar biasa atau peninjauan kembali (PK) terkait sengketa aset Kantor Bawaslu NTB dan Gedung Wanita. Dalam kasasi ke Mahkamah Agung (MA), Pemprov NTB dinyatakan kalah.

"Untuk sengketa aset Kantor Bawaslu dan Gedung Wanita kami sudah mengajukan PK. Kita punya novum atau bukti baru. Karena PK ini tidak hanya novum saja. Selain novum bisa juga kekhilafan hakim dalam mengartikan peraturan perundang-undangan," kata Kepala Biro Hukum Setda NTB, Lalu Rudi Gunawan dikonfirmasi IDN Times di Kantor Gubernur NTB, Jumat (14/10/2022).

Baca Juga: 1.000 Kru dan Pembalap WSBK akan Hadir, Disambut Karnaval Budaya NTB 

1. Laporkan dugaan tindak pidana ke Ditreskrimum Polda NTB

Aset Gedung Wanita yang juga dalam sengketa. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Selain mengajukan PK, Rudi mengatakan Pemprov NTB juga melaporkan dugaan tindak pidana bukti palsu ke Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda NTB. Mantan jaksa pada Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB ini mengungkapkan ada dugaan tindak pidana mengajukan bukti-bukti palsu dalam persidangan.

"Kami sudah mengajukan laporan pidana ke Ditreskrimum Polda NTB tentang adanya dugaan pidana. Ada pihak yang mengajukan bukti dalam persidangan. Kita melaporkan adanya proses yang melanggar hukum. Laporan sudah masuk Ditreskrimum Polda NTB," ucapnya.

2. Ajukan penundaan eksekusi

Kepala Biro Hukum Setda NTB Lalu Rudi Gunawan. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Terkait aset Kantor Bawaslu NTB dan Gedung Wanita yang terancam melayang setelah kasasi ditolak, Rudi menjelaskan pihaknya juga sudah mengajukan penundaan eksekusi ke pengadilan. Sesuai UU Perbendaharaan Negara, kata Rudi, aset milik negara atau daerah tidak boleh disita atau dilelang.

"Makanya kita ajukan proses penundaan eksekusi. Dan kita punya bukti dokumen kepemilikan aset yang aslinya," terangnya.

Baca Juga: 10.000 Tiket Sudah Terjual, Pejabat Diminta Ramaikan WSBK Mandalika  

Berita Terkini Lainnya