Program KTN di Sumbawa, Cara 'Soft Power' Tekan Laju Radikalisasi
Tingkatkan kapasitas dan kesejahteraan eks napi teroris
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sumbawa, IDN Times - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengembangkan program Kawasan Terpadu Nusantara (KTN) di kawasan Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk menekan laju radikalisasi yang menjadi muara aksi terorisme.
Pembangunan kawasan KTN ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan eks narapidana teroris atau mitra deradikalisasi dan masyarakat sekitar. "Pada intinya program ini mencoba untuk melakukan deradikalisasi secara soft power, dengan cara pemberdayaan masyarakat mitra-mitra deradikalisasi dengan tujuan meningkatkan kesejahteraannya," kata Rektor UTS, Chairul Hudaya, Ph.D., dikonfirmasi IDN Times, Jumat (16/12/2022).
Baca Juga: Pembangunan Sirkuit MXGP Lombok Direncanakan Januari 2023
1. Program KTN diluncurkan bulan September 2022
Program deradikalisasi lewat pengembangan KTN di UTS diluncurkan pada Jumat (2/9/2022) lalu. Pada waktu itu, hadir langsung Kepala BNPT RI Komjen Pol Boy Rafli Amar dan Tim Kemenko Polhukam RI. BNPT dan UTS melakukan kerja sama dalam mewujudkan Kawasan Terpadu Nusantara (KTN).
Program dengan konsep pertanian terpadu ini dimaksudkan untuk pemberdayaan mitra deradikalisasi dengan harapan dapat menjadi role model dunia. Dengan mengedepankan ekonomi, edukasi, dan tourism, yang dapat dijadikan sebagai wadah pembelajaran atau edukasi untuk belajar dan bekerja bersama bagi mantan teroris atau mitra deradikalisasi. Di dalamnya ada mindset tokoh mempengaruhi tokoh untuk mereduksi paham radikal atau terorisme.
Baca Juga: [WANSUS] Menggaet Milenial dan Gen Z, Generasi Kunci Pemilu 2024