TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

PON XXII di NTB Tahun 2028 Butuh Anggaran Rp6 Triliun 

Persiapkan infrastruktur PON sedini mungkin

Sirkuit BMX Meninting yang dipersiapkan menjadi venue balap sepeda PON 2028. (dok. KONI NTB)

Mataram, IDN Times - Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) akan ditetapkan menjadi tuan rumah bersama Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII Tahun 2028 pada 13 September 2022. Sebanyak 54 cabang olahraga (cabor) akan diperlombakan dan dipertandingkan dalam multievent olahraga tingkat nasional itu. Kebutuhan anggaran untuk mempersiapkan infrastruktur sebesar Rp6 triliun.

Di mana, gelaran multievent olahraga itu akan dibagi dua. Sebanyak 27 cabor akan diperlombakan dan dipertandingkan di NTB dan 27 cabor di NTT. Untuk persiapan pembenahan infrastruktur PON 2028, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) NTB, Mori Hanafi menyebutkan estimasi kebutuhan anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp6 triliun.

"Kalau estimasi perbaikan infrastruktur PON ini triliunan. Bisa sampai Rp5-6 triliun. Bangun stadion saja sudah Rp2,4 triliun. Untuk sirkuit pacuan kuda itu bisa Rp80 miliar. Belum lapangan basket, bola volley," kata Mori dikonfirmasi di Mataram, Sabtu (10/9/2022).

Baca Juga: Tampil Beda, 'Umbrella Girls' WSBK Mandalika akan Pakai Baju Adat 

1. Infrastruktur PON harus dipersiapkan sedini mungkin

Ketua Umum KONI NTB Mori Hanafi (IDN Times/Muhammad Nasir)

Meskipun PON XXII tahun 2028 akan dilaksanakan 6 tahun lagi, kata Mori, tetapi penyiapan infrastruktur harus dilakukan sedini mungkin. Pihaknya tidak ingin infrastruktur PON tuntas mendekati 2028.

Supaya venue-venue yang dipersiapkan untuk PON bisa dipakai oleh atlet-atlet untuk latihan. Selain itu, venue yang ada bisa digunakan untuk menggelar kejuaraan nasional (kejurnas).

"Misalnya kalau ada venue lapangan atletik kita sudah memenuhi standar, maka bisa kita adakan kejurnas. Sekarang gak bisa. Karena kita saat ini sama sekali gak punya venue yang memadai untuk dilaksanakan kejurnas," ungkap mantan Wakil Ketua DPRD NTB ini.

2. Kesiapan infrastruktur jadi tantangan

GOR Tripat Gerung Lombok Barat yang dipersiapkan menjadi venue futsal PON 2028. (dok. KONI NTB)

Mori mengatakan infrastruktur memang menjadi tantangan. Dari 27 cabor yang akan diperlombakan dan dipertandingkan di NTB, belum ada venue yang memenuhi standar internasional.

Sehingga, venue-venue yang ada akan direnovasi, revitalisasi atau bahkan bangun baru. "Makanya sedari awal kita me-launching ini supaya masyarakat aware, bahu membahu dalam rangka kita mempersiapkan diri menjadi tuan rumah PON 2028," ucapnya.

Mori menambahkan tidak semua venue akan dibangun baru. Karena masih bisa memanfaatkan venue-venue yang ada. Misalnya, GOR 17 Desember Turida Kota Mataram, tinggal dilakukan revitalisasi. "Kita harus segera. Kita harus menyicil dari sekarang untuk penyiapan infrastruktur PON ini," tandasnya.

Baca Juga: Kemenhub Batasi Maskapai Asing, Gubernur NTB Bersurat ke Pusat

Berita Terkini Lainnya