TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perusahaan Jerman Segera Bangun Industri Daur Ulang Sampah di Lombok

Pabrik bata plastik pertama di Asia Pasifik

Ilustrasi Daur Ulang Sampah Plastik (Dok. IDN Times)

Mataram, IDN Times - Perusahaan asal Jerman Mars-Envotec berencana membangun industri daur ulang sampah di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada September mendatang. Kehadiran investor asal Jerman ini merupakan tindaklanjut penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara Gubernur NTB Zulkieflimansyah dengan beberapa perusahaan pada ajang Hannover Messe 2023 pada April lalu.

"Ini merupakan tindaklanjut dari Hannover Messe di Jerman. Mereka membangun pabrik dari sortir sampai pengolahan sampah. Jadi, pabriknya punya spesifikasi yang bisa menyortir sampah dari berbagai jenis secara otomatis. Jadi gak lagi secara manual," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB Julmansyah di Mataram, Jumat (5/5/2023).

Baca Juga: Target Investasi Naik Rp22,8 Triliun, NTB Genjot Proyek Kereta Gantung

1. Kapasitas 250 - 300 ton sampah per hari

Kepala Dinas LHK NTB Julmansyah (IDN Times/Muhammad Nasir)

Apabila pabrik pengolahan sampah ini beroperasi, kata Julmansyah, maka akan dapat mengurangi sampah, gas metan dan landfill di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Ia menyebut kapasitas pabrik yang akan dibangun sebanyak 250 ton sampai 300 ton per hari.

"Rencananya bulan September dibangun. Kemarin mereka melakukan survei lokasi potensial untuk pembangunan pabrik," jelasnya.

Dua lokasi ditawarkan Pemprov NTB sebagai tempat pembangunan industri daur ulang sampah tersebut. Yaitu, Kawasan Science Technology and Industrial Park (STIP) Banyumulek dan TPST Lemer Sekotong Lombok Barat. Di kawasan TPST Lemer Sekotong Lombok Barat sudah berdiri pabrik pengolahan sampah limbah medis.

Untuk pembangunan pabrik pengolahan sampah dengan teknologi canggih ini membutuhkan lahan sekitar 2 - 3 hektare. "Mereka akan kembali dua minggu lagi melakukan survei lokasi potensial, yang clear dari sisi tata ruang, dan perizinan," terang Julmansyah.

2. Alasan memilih Lombok

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Kebon Kongok, Lombok Barat, NTB (IDN Times/NuruliaRF)

Mantan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB ini mengungkapkan investasi pengolahan sampah dengan teknologi canggih ini baru pertama di Indonesia. Mereka menggunakan teknologi canggih dari Eropa untuk menyortir sampah campuran secara otomatis.

"Rata-rata investor itu memilih NTB sebagai lokus. Karena mereka melihat bahwa Pemda NTB punya komitmen kuat terhadap zero waste," tuturnya.

Baca Juga: Pemprov NTB Masih Berutang ke Kontraktor Sebesar Rp223 Miliar 

Berita Terkini Lainnya