TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemda Cuek, Ibu-ibu di Lombok Timur Urunan Perbaiki Jalan Rusak Parah 

Jalan rusak sudah bertahun-tahun tak kunjung diperbaiki

Ruas jalan Terara - Embung Raja yang rusak parah (Dok. Pribadi)

Lombok Timur, IDN Times - Selama puluhan tahun, ruas jalan kabupaten Terara - Desa Embung Raja Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang rusak parah tak kunjung diperbaiki oleh Pemerintah Daerah (Pemda) setempat.

Sempat dijanjikan akan diaspal pada 2019 lalu, namun hingga 2022, jalan sepanjang 5 km tersebut masih dibiarkan berlubang. Salah seorang warga Embung Raja Kecamatan Terara Lombok Timur, Suarti mengaku prihatin dengan kondisi jalan yang rusak parah dan tidak ada perhatian dari Pemda Lombok Timur.

Baca Juga: Dibangun Tahun Ini, Investor Kereta Gantung Rinjani Garap Amdal

1. Puluhan tahun tak kunjung diperbaiki

Ruas jalan Terara - Embung Raja yang puluhan tahun tak diperbaiki (Dok. Pribadi)

Saat berbincang dengan IDN Times, Jumat (22/4/2022) siang, Suarti menceritakan bahwa jalan tersebut sudah puluhan tahun tidak diperbaiki. Pada 2019, perbaikan ruas jalan Terara - Embung Raja sudah masuk dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes).

Bahkan Kepala Desa Embung Raja mengumumkan bahwa pada 2019, jalan dari Terara sampai Embung Raja sepanjang 5 km akan diaspal. Pada waktu itu masyarakat merasa bersyukur karena jalan tersebut sudah lama rusak parah.

"Tapi pada 2020, 2021 dan 2022 tidak juga diperbaiki. Kita cuma dijanjikan saja. Kita sudah lama menunggu dari desa, kecamatan dan kabupaten. Karena jalan ini sudah lama sekali tak diperhatikan sejak tahun 1990," tutur Suarti.

2. Ajak warga urunan

Warga Desa Embung Raja Suarti mengajak warga urunan untuk memperbaiki jalan yang rusak parah (Dok. Pribadi)

Anggota Badan Permusyarawatan Desa (BPD) Embung Raja ini mengatakan ruas jalan Terara - Embung Raja juga menjadi penghubung ke Desa Janapria Lombok Tengah. Sehingga keberadaan jalan tersebut cukup penting bagi masyarakat setempat.

Karena tidak masuk dalam perencanaan pembangunan Pemda Lombok Timur tahun 2022, akhirnya Suarti mengajak warga setempat urunan untuk membiayai perbaikan jalan yang rusak parah tersebut. Dari 5 km jalan yang rusak, minimal 1 km yang yang rusak cukup parah dapat diperbaiki.

Pasalnya, ketika turun hujan, jalan akan menjadi licin sehingga banyak pengguna jalan yang jatuh. Awalnya dia mengajak masyarakat urunan untuk mengaspal jalan yang rusak sepanjang 1 km. Tetapi biaya yang dibutuhkan sangat besar.

Sehingga mereka sepakat jalan tersebut ditimbun menggunakan tanah urug. Hasil urunan warga terkumpul dana sebesar Rp1,565 juta. Dana sebesar itu digunakan menbeli 4 dump truck tanah urug untuk menimbun jalan yang berlubang dan rusak parah. Selain ada sumbangan dari pimpinan Pondok Pesantren di desa setempat sebanyak satu dump truck tanah urug.

Baca Juga: Kabar Baik untuk Warga NTB, Pengiriman Buruh Migran ke Malaysia Dibuka

Berita Terkini Lainnya