Kabar Baik untuk Warga NTB, Pengiriman Buruh Migran ke Malaysia Dibuka

Buruh migran NTB paling banyak bekerja di ladang sawit

Mataram, IDN Times - Setelah dua tahun ditutup akibat pandemik Covid-19, penempatan buruh migran atau pekerja migran Indonesia (PMI) tujuan Malaysia kembali dibuka. Warga NTB kini sudah bisa bekerja ke Malaysia melalui jalur resmi.

Pembukaan penempatan PMI ke Malaysia berdasarkan Keputusan Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja No. 3/III/PK.02.01/IV/2022.

Dalam lampiran Surat Keputusan Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja, Suhartono yang ditandatangani Senin (18/4/2022) tersebut, ada 63 negara penempatan PMI pada masa adaptasi kebiasaan baru, salah satunya Malaysia. Penempatan PMI ke Malaysia untuk semua sektor pada pemberi kerja berbadan hukum kecuali sektor rumah tangga atau domestik.

1. Kabar paling ditunggu warga NTB

Kabar Baik untuk Warga NTB, Pengiriman Buruh Migran ke Malaysia DibukaKepala UPT BP2MI NTB Abri Danar Prabawa (IDN Times/Muhammad Nasir)

Kepala UPT Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) NTB Abri Danar Prabawa mengatakan pembukaan penempatan PMI ke Malaysia merupakan kabar yang sudah lama ditunggu warga NTB. Pasalnya, warga NTB yang menjadi PMI paling banyak bekerja ke Malaysia.

"Ini sudah ditunggu oleh warga NTB atau PMI asal NTB. Karena PMI asal NTB paling banyak ke Malaysia. Kita sedang menunggu regulasi terkait persyaratan terbaru ke Malaysia untuk bekerja. Kita belum terima detilnya," kata Abri dikonfirmasi IDN Times di Mataram, Selasa (19/4/2022).

Menurutnya, pasti akan ada beberapa penyesuaian persyaratan PMI yang akan bekerja ke Malaysia. Dari situasi pandemik menuju endemik, maka padti ada penyesuaian terkait protokol kesehatan bagi pendatang atau PMI yang akan masuk ke Malaysia.

Baca Juga: Siap-siap! Penerbangan Lombok - Kuala Lumpur Dibuka 1 Mei 2022

2. Pembahasan terkait job order

Kabar Baik untuk Warga NTB, Pengiriman Buruh Migran ke Malaysia DibukaIlustrasi perkebunan kelapa sawit. (IDN Times/Sunariyah)

Selain itu, kata Abri, Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) yang ada di NTB yang bekerja sama dengan pengguna di Malaysia akan melakukan pembahasan terkait job order. Bagi PMI yang tertunda keberangkatannya akibat pandemik dua tahun lalu, job ordernya pasti akan diperbarui.

Ia mengatakan job yang dibuka ke Malaysia untuk semua sektor pada perusahaan berbadan hukum kecuali sektor domestik atau rumah tangga. Artinya, sektor perladangan kelapa sawit yang selama ini banyak PMI asal NTB bekerja di Malaysia sudah dibuka.

Namun, Abri belum mendapatkan informasi kapan waktu yang pasti untuk dimulainya pemberangkatan PMI ke Malaysia. Karena untuk pemberangkatan PMI ke luar negeri ada proses-proses prapenempatan yang dilakukan di dalam negeri.

3. Jangan langgar kontrak

Kabar Baik untuk Warga NTB, Pengiriman Buruh Migran ke Malaysia DibukaLegistra.id

Abri mengingatkan bagi calon PMI NTB yang akan berangkat ke Malaysia agar tidak melanggar kontrak. PMI yang berangkat secara resmi bisa menjadi ilegal karena terbujuk rayuan temannya meninggal tempat bekerja sesuai kontrak.

Menurut Abri, kasus seperti ini ada yang ditemukan di negara penempatan seperti Malaysia. "Makanya kami akan melakukan orientasi keberangkatan. Karena dia sudah terikat kontrak, kalau melanggar ada sanksinya. Di sana juga ada hak dan kewajiban," terangnya.

PMI harus memahami risiko yang bisa terjadi apabila menjadi ilegal. Apabila menjadi PMI ilegal maka perlindungannya akan sangat lemah. Mereka bekerja tidak akan dapat jaminan sosial dan asuransi kecelakaan kerja.

Sepanjang 2021, pemulangan PMI NTB tercatat sebanyak 26.996 orang. Dari jumlah tersebut sebanyak 26.220 orang pulang karena habis kontrak, 385 PMI terkendala, 26 PMI sakit, 23 anak PMI, 101 jenazah PMI, 217 CPMI pencegahan dan 5 CPMI gagal berangkat.
Sebanyak 26.996 pemulangan PMI asal NTB tahun 2021 berasal dari 10 kabupaten/kota.

Dengan rincian Kota Mataram 441 orang, Lombok Utara 592 orang, Lombok Barat 8.547 orang, Lombok Tengah 2.979 orang dan Lombok Timur 11.672 orang. Selanjutnya Sumbawa Barat 436 orang, Sumbawa 1.494 orang, Dompu 244 orang, Bima 535 orang, Kota Bima 51 orang dan lain-lain 5 orang.

Baca Juga: Dishub NTB Perkirakan 2 Juta Warga Mudik Lebaran Tahun 2022

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya