Oknum Pimpinan Ponpes di Sumbawa Diduga Cabuli Semua Santriwatinya
Semua santriwati dibawa pakai bus polisi dan mobil dalmas
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sumbawa, IDN Times - Oknum pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) di wilayah Kecamatan Labangka, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) inisial HD diduga mencabuli semua santriwatinya yang berjumlah 29 orang. Terduga pelaku sudah diamankan ke Polres Sumbawa setelah terjadinya pengerusakan yang dilakukan warga pada ponpes tersebut.
"Ada dugaan pencabulan terhadap santriwati yang berada di Ponpes Labangka. Saya bersama PPA Polres Sumbawa langsung ke Labangka apakah kejadiannya betul atau tidak. Sampai Polsek Labangka, kebetulan di situ sudah ada beberapa anak yang menjadi korban beserta orang tuanya," kata Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Sumbawa Fatriatul Amanda dikonfirmasi IDN Times, Kamis (1/6/2023) sore.
Baca Juga: Pelecehan Seksual Santri, Izin Ponpes di Lotim ini Terancam Dicabut
1. Korban mendapatkan perlakuan tidak wajar
Fatriatul menjelaskan saat berada di Polsek Labangka, dirinya bersama salah satu Polwan melakukan interogasi awal terhadap anak-anak yang diduga menjadi korban pencabulan oknum pimpinan ponpes. Dari hasil interogasi awal bahwa memang benar, anak-anak yang baru duduk di kelas VII itu mendapatkan perlakuan tidak wajar dari pimpinan ponpes.
Setelah itu, LPA Kabupaten Sumbawa memberikan penguatan kepada orang tua terkait dengan kasus yang terjadi terhadap anaknya. Awalnya, orang tua santri yang menjadi korban antara percaya dan tidak percaya dengan dugaan pencabulan yang dilakukan pimpinan ponpes tersebut.
"Setelah saya jelaskan kepada orang tuanya, anaknya betul-betul mendapatkan perlakuan yang tidak wajar dari pimpinan pondok. Baru orang tuanya bersedia membuat laporan polisi," tutur Fitriatul.
Baca Juga: Pra Pendaftaran PPDB SMA/SMK di NTB, 32.000 Calon Siswa Baru Mendaftar