TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

NTB Telusuri Informasi Dugaan Eksploitasi Nenek Mandi Lumpur di TikTok

Aktivis perempuan NTB desak Pemda turun tangan

Kepala DP3AP2KB NTB T. Wismaningsih Dradjadiah (Dok. Istimewa)

Mataram, IDN Times - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menelusuri informasi terkait dugaan eksploitasi nenek mandi lumpur yang diduga terjadi di Lombok. DP3AP2KB NTB melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) segera mengambil tindakan untuk mencari informasi.

"Belum ada laporan diterima UPTD kita di sana. UPTD belum menerima pengaduan. Kita telusuri informasinya," kata Kepala DP3AP2KB Provinsi NTB T. Wismaningsih Dradjadiah dikonfirmasi IDN Times, Rabu (18/1/2023).

Baca Juga: Ngemis Online Mandi Lumpur di TikTok, Pemilik Akun Diduga dari Lombok 

1. Baru dapat informasi dari media massa

Fenomena mandi lumpur TikTok (instagram.com/memomedsos)

Wismaningsih mengatakan dirinya sempat mendapatkan informasi mengenai dugaan ekspoitasi nenek mandi lumpur di tayangan TV. Namun, lokasi kejadian masih belum diketahui secara pasti.

"Kemarin memang sempat kita lihat di TV. Kita belum tahu kejadiannya di Lombok Tengah atau apa. Kita akan telusuri bersama teman-teman UPTD," ucapnya.

2. Aktivis perempuan desak Pemda turun tangan

Aktivis Perempuan NTB, Eno Liska Walini. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Aktivis Perempuan NTB, Eno Liska Walini mengatakan konten nenek-nenek mandi lumpur menjadi trending di TikTok. Lokasinya diduga di wilayah Lombok Tengah. Ia mendesak Pemda segera turun tangan menyikapi persoalan tersebut.

"Kalau saya lihat postingan teman-teman lokasinya di Lombok Tengah. Seharusnya Pemda turun tangan untuk mencari fenomena yang demikian. Karena ini sudah trending TikTok soal dugaan eksploitasi lansia. Ada orang yang kasih gift  atau hadiah yang membuat kakek atau nenek terus melakukan live TikTok," kata Eno.

Belum diketahui apakah nenek dan kakek yang dijadikan konten mandi lumpur ada unsur pemaksaan atau tidak. Tetapi Pemda diminta turun tangan mencari tahu informasinya.

"Pemda dulu turun tangan, kalau memang membutuhkan kerja sama dengan kepolisian itu lebih bagus. Kalau Pemda turun, tapi tak diindahkan oleh yang melakukan eksploitasi baru melibatkan kepolisian," ujarnya.

Baca Juga: Heboh Ciki Ngebul, NTB Setop Penjualan Nitrogen Cair 

Berita Terkini Lainnya