TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

NTB Larang Pelajar Pacaran, Penggunaan HP di Sekolah akan Dibatasi

Upaya menekan kasus pernikahan anak di NTB

Ilustrasi pelajar(IDN Times/Mardya Shakti)

Mataram, IDN Times - Mencegah perkawinan anak yang masih cukup tinggi, Pemprov Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) melarang pelajar SMA/SMK sederajat pacaran di sekolah. Dinas Dikbud NTB memiliki program Sekolah Ramah Anak, untuk menekan kasus pernikahan anak.

"Di Mataram ada di SMAN 9 Mataram. Salah satu indikator tambahan yang kita perkuat adalah larangan pacaran di sekolah. Selain tidak boleh bullying, kekerasan, dan lainnya. Untuk membantu mencegah pernikahan usia sekolah, itu ada larangan pacaran," kata Kepala Dinas Dikbud NTB Aidy Furqan dikonfirmasi IDN Times di Mataram, Rabu (8/2/2023).

Baca Juga: Pengaruh Video Porno, Ratusan Anak Alami Kekerasan Seksual di NTB 

1. Dinas Dikbud juga akan batasi siswa gunakan HP di sekolah

Ilustrasi pelajar di Kota Mataram. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Selain melarang pacaran, Dinas Dikbud NTB juga akan membatasi siswa menggunakan handphone (HP) ke sekolah. Nantinya akan dibuat surat edaran pembatasan penggunaan HP bersamaan dengan surat edaran larangan pacaran di sekolah.

Kaitan dengan pembatasan siswa menggunakan HP di sekolah, pihaknya masih mencari formula yang tepat dengan berdiskusi bersama pihak terkait. Aidy mengatakan siswa masih diperbolehkan membawa HP tetapi ada batasannya.

"Ada sistem bergilir, sistem berkala. Karena smartphone masuk ke kelas itu tidak membuat anak-anak konsen belajar. Bahkan dengan smartphone itu, anak-anak bisa berbuat negatif," kata Aidy.

2. Banyak dispensasi nikah

Kepala Dinas Dikbud NTB Aidy Furqan (IDN Times/Muhammad Nasir)

Terkait masih banyaknya anak yang mendapatkan dispensasi nikah, Aidy mengatakan ia tak mengetahui pihak yang memberikan dispensasi nikah. Namun yang jelas, Dinas Dikbud NTB mendorong supaya anak usia sekolah jangan dinikahkan sebelum tamat. Untuk itu, ia meminta pihak sekolah memperketat pengawasan kepada siswa supaya tidak kebablasan. Kemudian, orang tua/wali diminta agar mendampingi anak-anaknya sampai tamat belajar hingga sukses.

"Saya juga berpesan kepada ank-anak untuk menghindari hal-hal yang tidak bagus jangan pacaran di sekolah," pinta Aidy.

Baca Juga: 8 Alumni MAN 2 Mataram yang Kuliah di Turki Selamat saat Gempa

Berita Terkini Lainnya