8 Alumni MAN 2 Mataram yang Kuliah di Turki Selamat saat Gempa

Satu peserta simulasi sidang PBB masih berusaha dihubungi

Mataram, IDN Times - Sebanyak 8 alumni Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dipastikan aman dari dampak gempa dahsyat yang terjadi di Turki. Sebanyak 8 alumni MAN 2 Mataram itu saat ini sedang kuliah di Sakarya University, wilayah Sakarya, Barat Laut wilayah Turki, atau sekitar 2 jam perjalanan dari kota Istanbul.

Selain itu, ada satu siswa MAN 2 Mataram yang masih berusaha dihubungi atas nama Aisyah. Aisyah menjadi salah satu delegasi dari siswa madrasah di Indonesia yang ikut Simulasi Sidang PBB di Turki. Dia berangkat dari Indonesia ke Turki pada Sabtu (4/2/2023) pekan lalu.

"Ada 8 orang alumni MAN 2 Mataram kuliah di Turki. Mereka banyak di Sakarya University. Saya telpon mereka kemarin, dua orang yang berhasil saya hubungi namanya Agung dan Mahrus, katanya tempatnya aman bahkan goncangan gempa tidak terasa. Kalau lokasi gempa sekitar 15 jam dari tempat mereka tinggal sekarang," kata Humas MAN 2 Mataram Siti Rahmi dikonfirmasi IDN Times di Mataram, Selasa (7/2/2023) sore.

1. Berusaha hubungi satu siswa MAN 2 Mataram delegasi simulasi sidang PBB di Turki

8 Alumni MAN 2 Mataram yang Kuliah di Turki Selamat saat GempaIlustrasi gempa (IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara itu, kata Rahmi, pihaknya sedang berusaha menghubungi satu orang siswa MAN 2 Mataram yang saat ini menjadi delegasi Simulasi Sidang PBB di Turki atas nama Aisyah. Aisyah merupakan siswa MAN 2 Mataram Kelas XII IPS 1.

"Dia satu-satunya perwakilan dari madrasah di Indonesia. Tetapi kami belum berhasil menghubungi karena menurut teman kelasnya, nomor HP-nya diganti. Sempat katanya transit dulu di Dubai baru menuju Turki. Sepertinya sudah sampai ke Turki karena dia berangkat hari Sabtu lalu," ungkapnya.

Aisyah rencananya akan mengikuti Simulasi Sidang PBB di Kota Istanbul Turki. Sama seperti 8 alumni MAN 2 Mataram yang sedang kuliah di Turki, Rahmi berharap Aisyah tidak terkena dampak gempa. Karena dia berada jauh dari pusat gempa yang berada di Turki Timur bagian selatan.

Sejak tiga tahun terakhir, kata Rahmi, siswa MAN 2 Mataram selalu berhasil menjadi delegasi Simulasi Sidang PBB di sejumlah negara. Tercatat, sebanyak 8 siswa MAN 2 Mataram yang pernah lolos menjadi delegasi Simulasi Sidang PBB ke beberapa negara seperti Turki, Belanda, Tokyo, Amerika Serikat, Malaysia dan Thailand.

Baca Juga: Korban Tewas Gempa Turki Jadi 3.452 Orang, Kondisi Suriah Mengerikan

2. Terbanyak kuliah di Universitas Al Azhar Kairo Mesir

8 Alumni MAN 2 Mataram yang Kuliah di Turki Selamat saat GempaIlustrasi Kairo, Mesir. unsplash.com/Omar Elsharawy

Rahmi menyebutkan alumni MAN 2 Mataram paling banyak kuliah di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir, dalam tiga tahun terakhir. Saat ini sebanyak 32 alumni MAN 2 Mataram sedang kuliah di Universitas Al Azhar, dimana 31 orang menempuh pendidikan S1 dan satu orang menempuh pendidikan S2.

Melihat banyaknya alumni MAN 2 Mataram yang kuliah di Universitas Al Azhar, Kementerian Agama bekerja sama dengan Pemerintah Mesir memberikan guru tamu di MAN 2 Mataram. Guru tamu itu berasal dari Universitas Al Azhar.

Alumni MAN 2 Mataram juga ada yang kuliah ke Yaman, Maroko, Jerman, Polandia, Inggris dan Taiwan, Australia dan Malaysia. "Kemarin baru balik dari Polandia baru selesai S2, setahun lalu ada alumni MAN2 Mataram selesai S3 dengan nilai sempurna 4,00 di Taiwan," terangnya

3. Biaya kuliah relatif murah

8 Alumni MAN 2 Mataram yang Kuliah di Turki Selamat saat Gempaartikel

Rahmi menyebutkan jumlah alumni MAN 2 Mataram yang kuliah di luar negeri saat ini sekitar 52 orang. Terbanyak kuliah di Timur Tengah seperti Mesir dan Turki karena biaya kuliahvdan biaya hidup relatif murah.

Ia menyebutkan seperti di Turki, biaya kuliah paling mahal Rp5 juta per semester, sama seperti di Indonesia.Sedangkan di Mesir, biaya hidup hanya Rp500 ribu per bulan. "Rata-rata per tahun alumni MAN 2 Mataram kuliah ke luar negeri 10 - 20 orang. Tetapi yang banyak juga mereka tersebar di seluruh perguruan tinggi bonafide di Indonesia," tandasnya.

Baca Juga: Buruan Serbu! Pelajar NTB Dapat Tiket Murah WSBK Seharga Rp20.000 

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya