Moratorium Joki Cilik, Gubernur NTB : Jangan Terlampau Konfrontatif
Gubernur: kuda yang dilombakan gak semuanya kuda besar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lombok Barat, IDN Times - Koalisi #StopJoki Anak mendesak Gubernur NTB Zulkieflimansyah segera menerbitkan surat edaran mengenai moratorium atau penghentian sementara pacuan kuda tradisional yang menggunakan anak sebagai joki di NTB. Menanggapi desakan tersebut, Gubernur Zulkieflimansyah meminta agak jangan terlampau konfrontatif mengenai persoalan joki cilik ini.
"Kadang-kadang memang karena saya paham pacuan kuda. Jadi orang yang tak memahami pacuan kuda wajar punya persepsi keliru dan gak salah juga. Jangan terlampau konfrontatif. Nanti itu justru tak menyelesaikan masalah," kata Gubernur Zulkieflimansyah dikonfirmasi di Kawasan Wisata Senggigi Lombok Barat, Rabu (27/7/2022).
Baca Juga: Ketua PHDI NTB jadi Tersangka Kasus ITE
1. Gubernur minta tak digeneralisir
Gubernur menjelaskan kuda yang diperlombakan dalam pacuan kuda tradisional di NTB tidak semuanya kuda besar. Tetapi ada juga kuda yang kecil. Sehingga tidak mungkin kuda yang kecil ditunggangi joki yang besar.
"Tapi kalau kuda yang besar misalnya kelas D, E, F, G gak mungkin joki cilik. Jadi mengeneralisir itu sudah tak pada tempatnya. Tapi memang harus diakui dengan tuntutan zaman harus diperhatikan lagi," katanya.
Baca Juga: Pacuan Kuda Joki Cilik di Bima Tetap Digelar Demi Promosi Wisata