TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

KY Mengaku Terima Aduan Dugaan Pelanggaran Kode Etik Hakim di NTB 

Kantor Penghubung KY NTB kumpulkan informasi pendukung

Kantor Penghubung KY Provinsi NTB. (dok. Istimewa)

Mataram, IDN Times - Kantor Penghubung Komisi Yudisial (KY) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) banyak menerima pengaduan atau laporan terkait dugaan pelanggaran Kode Etik Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH) di NTB. Koordinator Kantor Penghubung KY Provinsi NTB, Ridho Ardian Pratama menyebutkan pada 2022, pihaknya menerima 13 laporan dugaan pelanggaran kode etik hakim.

Pada Januari hingga Maret ini, Kantor Penghubung KY Provinsi NTB menerima sebanyak tiga pengaduan mengenai pelanggaran kode etik hakim. "Terkait dugaan pelanggaran Kode Etik Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH), banyak laporan yang masuk kepada kami," kata Ridho dikonfirmasi IDN Times, Rabu (29/3/2023).

Baca Juga: KNKT Investigasi Penyebab Kebakaran Kapal MT Kristin di Lombok

1. Banyak informasi dugaan penyimpangan dan pelanggaran kode etik hakim

Koordinator Kantor Penghubung KY Provinsi NTB Ridho Ardian Pratama. (dok. Istimewa)

Ridho mengatakan pihaknya banyak sekali menerima informasi terkait dugaan penyimpangan prilaku dan pelanggaran kode etik hakim di NTB. Informasi itu disampaikan oleh masyarakat dengan membuat pengaduan atau laporan ke Kantor Penghubung KY Provinsi NTB.

"Yang terpenting sebenarnya adanya data pendukung dari setiap informasi dan laporan. Untuk 2022, ada 12 laporan register, dan tahun 2023 sampai saat ini, ada 3 laporan register," sebutnya.

2. Tanggapan soal dugaan adanya hakim di NTB punya rumah mewah

(Ilustrasi majelis hakim) IDN Times/Sukma Shakti

Sementara, terkait informasi yang viral di Twitter mengenai adanya hakim yang memiliki rumah mewah yang diduga berada di NTB, Ridho mengatakan dirinya belum bisa memberi komentar. Karena sifat informasinya sendiri masih belum jelas.

Meski demikian, dalam konteks preventif, Kantor Penghubung KY Provinsi NTB terus melakukan pengumpulan informasi yang bisa mendukung. "Tidak hanya dalam konteks informasi yang sedang viral tapi juga yang lainnya," tandasnya.

Baca Juga: Satu ABK MT Kristin Ditemukan Lagi, Mayat Korban Mengambang di Laut  

Berita Terkini Lainnya