TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jelang MotoGP, Ribuan Kamar Penginapan di Lombok Gak Laku!

7.315 kamar penginapan belum laku

Penginapan yang belum laku atau masih kosong hingga dua minggu jelang MotoGP Mandalika (Dok. Dispar NTB)

Mataram, IDN Times - Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyebutkan dua minggu jelang perhelatan MotoGP Mandalika yang akan digelar 18 - 20 Maret mendatang, sebanyak 7.315 kamar penginapan belum laku atau masih kosong di Pulau Lombok.

Penginapan yang masih belum laku terdiri dari hotel bintang, hotel melati, villa, bungalow, homestay, rumah susun (rusun), camping ground dan sarana hunian pariwisata (sarhunta). Ribuan kamar penginapan yang belum laku tersebar di 12 kawasan atau klaster di Pulau Lombok.

Baca Juga: Nasi Balap Puyung Inaq Esun Semakin Eksis Sejak Tahun 1974

1. Sebanyak 1.191 kamar hotel bintang masih kosong

Salah satu hotel bintang di Kota Mataram (IDN Times/Muhammad Nasir)

Kepala Dispar Provinsi NTB Yusron Hadi, Sabtu (5/3/2022) menyebutkan dari 7.315 kamar penginapan yang belum laku atau masih kosong, terdiri dari 1.191 kamar hotel bintang, 792 kamar hotel melati, 396 kamar villa.  Kemudian, 958 kamar bungalow, 1.203 kamar homestay, 245 kamar rusun, 2.420 camping ground dan 110 sarhunta.

Yusron merincikan sebanyak 576 kamar penginapan masih kosong di Kota Mataram, Sembalun 283 kamar, Gili Trawangan, Meno dan Air sebanyak 2.721 kamar, Sekotong 268 kamar, Jerowaro 126 kamar, Senggigi 431 kamar, Tanjung, Pemenang dan Gangga 208 kamar, Lingsar Suranadi 638 kamar, Senaru 448 kamar, Tetebatu -Labuhan Haji 536 kamar dan Mandalika 1.565 kamar.

2. Tarif terendah Rp150 ribu dan tertinggi Rp7,4 juta

Petugas hotel siap-siap melayani tamu yang akan menginap (IDN Times/Muhammad Nasir)

Yusron menambahkan tarif kamar penginapan di Pulau Lombok masih terjangkau dan bervariasi di 12 kawasan tersebut. Tarifnya mulai dari Rp150 ribu sampai Rp7,4 juta.

Di kawasan Kota Mataram, tarif penginapan antara Rp500 ribu sampai RpRp1,5 juta, kawasan Sembalun antara Rp200 ribu sampai Rp2 juta, Kawasan Gili antara Rp200 ribu sampai Rp3,9 juta, kawasan Sekotong antara Rp200 ribu sampai Rp500 ribu.

Selanjutnya, kawasan Jerowaru antara Rp200 ribu sampai Rp3 juta, kawasan Tanjung, Pemenang dan Gangga antara Rp500 ribu sampai Rp7,4 juta, kawasan Lingsar Suranadi antara Rp250 ribu sampai Rp500 ribu, kawasan Senaru Rp200 ribu sampai Rp1,5 juta, kawasan Tetebatu Labuhan Haji antara Rp150 ribu sampai Rp1 juta dan kawasan Mandalika antara Rp250 ribu sampai Rp3 juta.

Baca Juga: 39.000 Tiket MotoGP Mandalika Belum Terjual

Berita Terkini Lainnya