13 Kecamatan di Lombok Timur Terancam Kekeringan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Lombok Timur, IDN Times - Belasan kecamatan di Kabupaten Lombok Timur berpotensi terancam kekeringan akibat kemarau. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Timur telah memetakan sebanyak 13 wilayah kecamatan yang berpotensi dilanda kekeringan.
Warga yang tinggal di wilayah tersebut terancam akan kekurangan air bersih. Untuk itu, BPBD sudah mengingatkan masyarakat untuk siaga kekeringan.
Tahun ini diperikaran ancaman kekeringan lebih panjang, karena jika dibandingkan dengan tahun lalu, wilayah yang terdampak hanya sebanyak 8 kecamatan. Tetapi pada tahun ini bertambah lima kecamatan menjadi 13 kecamatan.
1. BPBD Lotim tetapkan status siaga kekeringan
Kepala Pelaksana BPBD Lombok Timur, Lalu Mulyadi mengatakan bahwa, Kabupaten Lotim telah berstatus siaga kekeringan mulai 15 Juli 2023. Hal itu setelah digelar Rakor bersama Bupati dan pimpinan OPD dan kecamatan dalam menghadapi musim kemarau yang diperkirakan lebih panjang jika dibanding tahun sebelumnya.
“Tahun ini kemarunya diperkirakan lebih panjang, sehingga kecamatan yang terdampak lebih banyak,” terang Lalu Mulyadi Kamis (20/7/2023).
Baca Juga: Dua Jam Berenang Pakai Jeriken, 12 Nelayan Lotim Terdampar di NTT
2. Siapkan anggaran Rp400 juta
Mengatasi dampak kekeringan ini, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur melalui BPBD telah menyiapkan anggaran sebesar Rp400 juta melalui dana kedaruratan. Anggaran tersebut untuk menyiapkan kebutuhan air bersih kepada masyarakat terdampak, yaitu dengan cara dropping menggunakan mobil.
"Mengantisipasi musim kemarau, Pemda Lotim telah menyiapkan kebutuhan air bersih untuk di dropping ke wilayah terdampak,”ungkap Lalu Mulyadi.
3. Harapkan proyek SPAM Selatan segera beroperasi
Selain menyalurkan bantuan air bersih, untuk mengatasi persoalan kekeringan ini, Pemkab Lombok Timur telah membangun sumur bor melalui sejumlah kegiatan di masing-masing OPD. Bahkan, pembangunan juga dilakukan melalui kerja sama dengan mitra BPBD. Namun karena debit air sumur bor masih kurang, sehingga masih perlu dilakukan dropping menggunakan mobil.
Untuk itu, proyek SPAM Selatan yang saat ini dalam proses pembangunan di desa Kotaraja diharapkan segara tuntas. Agar menanggulangi keterbatasan air berih dari sumber sumur bor dan dropPing.
"Mudah-mudahan proyek SPAM yang tengah dikerjakan di wilayah Utara dapat terselesaikan secepatnya sehingga bisa menyelesaikan persoalan air ini, terutama di wilayah selatan," pungkas Mulyadi.
Baca Juga: Ribuan Guru Honorer P2 dan P3 di Lotim Ancam Mogok Mengajar
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.