TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Groundbreaking Desember, Kereta Gantung Rinjani Dibangun Dua Tahun 

Investor gelontorkan dana Rp2,2 triliun

Ilustrasi kereta gantung di Italia. (Pexels.com/Chris)

Mataram, IDN Times - Progres pembangunan proyek kereta gantung Rinjani kini memasuki tahap penyusunan feasibility study (FS) dan detailed engineering design (DED). PT. Indonesia Lombok Resort sebagai investor yang membangun proyek kereta gantung Rinjani telah mendatangkan lima orang tim ahli dari Cina untuk menyusun FS dan DED. Rencananya, pembangunan itu akan memakan waktu selama dua tahun.

"Sudah ada tim, ada lima orang datang dari Tiongkok. Mereka sudah datang dan sudah menuju lokasi. Mereka akan menyusun FS dan DED-nya," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB, Mohammad Rum di Mataram, Jumat (21/10/2022).

Baca Juga: Investor Swedia akan Pugar Gua Peninggalan Jepang di Lombok

1. Pembangunan selama 2 tahun

Kepala DPMPTSP NTB Mohammad Rum (IDN Times/Muhammad Nasir)

Rum menjelaskan proyek kereta gantung Rinjani akan dilakukan groundbreaking pada 17 Desember mendatang. Tanggalnya bertepatan dengan HUT NTB tahun 2022. Menurut Rum, progres pembangunan kereta gantung Rinjani terus berjalan.

Untuk konstruksi pembangunan kereta gantung Rinjani sendiri akan dilaksanakan sekitar 1 sampai 2 tahun. "Pembangunannya satu, dua tahun. Bisa saja lebih cepat tergantung teknologi mereka. Tapi yang jelas dia jalan," ucap Rum.

2. Tidak melintasi kawasan TNGR

Danau Segara Anak (instagram.com/duta_ong)

Rum menambahkan lokasi pembangunan proyek kereta gantung Rinjani tidak melintasi kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Tetapi, lokasinya berada di luar kawasan TNGR.

Sehingga, porter dan trekking organizer (TO) tidak perlu khawatir dengan keberadaan kereta gantung Rinjani ini. Malah, kata Rum, keberadaan kereta gantung Rinjani akan membuka lapangan kerja untuk porter dan TO.

Untuk menuju kawasan Danau Segara Anak, pengunjung atau wisatawan yang menggunakan kereta gantung masih harus berjalan 2 sampai 3 km dari titik pemberhentian kereta gantung. "Sehingga butuh porter untuk mengangkut barang-barang pengunjung," tuturnya.

Baca Juga: Mantan Ketua BPPD Loteng Terjerat Dua Kasus Pidana di Polda NTB 

Berita Terkini Lainnya