TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gempa Bali Terasa hingga Lombok, BMKG Catat 21 Gempa Susulan 

Gempa akibat aktivitas sesar naik Flores

Ilustrasi Gempa (IDN Times/Arief Rahmat)

Mataram, IDN Times - Pada Selasa, 13 Desember 2022 pukul 18.38.24 WITA, wilayah Pantai Timur Karangasem, Bali diguncang gempa tektonik yang getarannya terasa hingga Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,1.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,29° LS ; 115,62° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 1 Km arah Timur Kubu, Karangasem, Bali pada kedalaman 30 km. BMKG Stasiun Geofisika Mataram mencatat terjadi 21 gempa susulan.

Baca Juga: Korban TPPO Asal Dompu di Arab Saudi Dipukul dan Disiram Air Panas 

1. Gempa dangkal akibat aktivitas sesar naik Flores

Ilustrasi gempa. (IDN Times/Arief Rahmat)

Kepala Stasiun Geofisika Mataram Ardhianto Septiadhi menjelaskan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Naik Flores (Flores back arc thrust). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Ia mengatakan gempa bumi ini dirasakan di daerah Karangasem dengan skala intensitas III-IV MMI. Kemudian Kota Mataram, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Barat,  dengan skala intensitas III MMI. Gempa bumi juga dirasakan di daerah Tabanan, Kuta, Buleleng, Lombok Timur dengan skala intensitas II MMI.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," terang Ardhianto.

2. Terjadi 21 gempa susulan

Kepala Stasiun Geofisika Mataram Ardhianto Septiadhi (Dok. Istimewa)

Ardhianto mengungkapkan hingga pukul 19.30 WITA, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 21 aktivitas gempa susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar 4,6. Ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Masyarakat juga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. "Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," ujarnya.

Baca Juga: Bongkar TPPO Anak ke Arab Saudi, Pelaku Dapat Rp25 Juta per Orang 

Berita Terkini Lainnya