TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gelar Aksi Damai, Komunitas Hadiahkan 'Motor Sampah' untuk HUT NTB 

Destinasi wisata masih belum bebas dari sampah plastik

Komunitas Ddoro Care memberikan hadiah motor sampah untuk HUT NTB ke-64 . Aksi tersebut untuk mendorong Pemda NTB mengeluarkan regulasi pembatasan penggunaan plastik sekali pakai. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Komunitas Peduli Sampah Ddoro Care menggelar aksi damai di depan Kantor Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (14/12/2022) siang. Dalam aksi damai tersebut, Ddoro Care memberikan hadiah 'motor sampah' untuk HUT ke - 64 Provinsi NTB pada 17 Desember mendatang.

Motor sampah dibuat dari sampah-sampah plastik yang menyerupai sepeda motor. Hadiah 'motor sampah' diberikan sebagai bentuk pengingat bahwa sampah plastik masih menjadi persoalan serius di destinasi-destinasi wisata NTB khususnya Pulau Lombok.

Baca Juga: Daftar Pejabat NTB yang Layak Jadi Penjabat Gubernur, Ada Rektor Unram

1. Pemda diminta buat aturan pembatasan penggunaan plastik

Aksi damai Komunitas Ddoro Care di depan kantor Gubernur NTB, Rabu (14/12/2022). (IDN Times/Muhammad Nasir)

Direktur Eksekutif DDoro Care, M. Wahyu Rosadi menjelaskan pesan yang ingin disampaikan dengan memberikan 'motor sampah' pada peringatan HUT NTB ke-64. Karena sampah plastik menjadi ancaman serius di laut, terutama di daerah destinasi wisata.

Pihaknya meminta Pemprov NTB membuat regulasi mengenai pembatasan penggunaan kantong plastik sekali pakai. Kemudian, produsen yang menghasilkan produk berupa plastik juga harus punya tanggungjawab dalam pengelolaan sampah.

"Kita ingin membantu agar program zero waste ini dengan sokongan dana CSR perusahaan tersebut. Setidaknya membantu program NTB zero waste. Sehingga anggarannya lebih maksimal lagi dalam pengelolaan sampah," kata Wahyu.

2. Sampah plastik cemari destinasi wisata

Nelayan di Kampung Padak Sie Desa Seruni Mumbul Kecamatan Pringgabaya Lombok Timur memungut sampah plastik yang mencemari laut. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Produsen plastik jangan sampai hanya mengambil keuntungan. Tetapi mereka juga harus ikut bertanggungjawab karena sebagai penyumbang sampah plastik yang mencemari lingkungan saat ini.

Berdasarkan hasil pengumpulan sampah di 10 destinasi wisata selama sebulan di Pulau Lombok, terkumpul sampah sebanyak 480 kg. Dimana, 70 persen merupakan sampah plastik.

"Momentum HUT NTB, masalah sampah di destinasi masih sulit diselesaikan. Kita cuma promosi pariwisatanya, tapi gak memikirkan destinasi masih kotor. Tanggungjawab dari komunitas, pengelola dan wisatawan juga punya tanggungjawab," katanya.

Adapun 10 destinasi wisata yang masih belum bebas dari sampah plastik seperti Kota Mataram di Pantai Gading dan Pantai Loang Baloq, Lombok Tengah di Pantai Kuta Mandalika dan Pantai Selongbelanak. Kemudian Lombok Timur di Pantai Tanjung Luar dan Pantai Labuhan Haji, Lombok Utara di Pantai Nipah dan Pantai Kecinan.

Baca Juga: Gempa Bali Terasa hingga Lombok, BMKG Catat 21 Gempa Susulan 

3. Tingkatkan kesadaran masyarakat

Sampah yang mengotori laut. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Wahyu mengatakan Pemprov NTB telah memiliki Perda tentang Pengelolaan Sampah. Namun, regulasi tersebut belum spesifik mengatur tentang pembatasan penggunaan kantong plastik sekali.

Untuk itu, pihaknya mendorong agar Pemda membuat regulasi yang khusus mengatur tentang pembatasan penggunaan kantong plastik sekali pakai. Ia menilai, program NTB zero waste telah mampu mengubah mindset. Tetapi kesadaran masyarakat harus ditingkatkan lagi.

"Biar pemerintah gak gerak sendiri, semua elemen harus digerakkan. Minimal sudah ada gerakan, kita komunitas mengawal itu," tandasnya.

Baca Juga: Korban TPPO Asal Dompu di Arab Saudi Dipukul dan Disiram Air Panas 

Berita Terkini Lainnya