TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Derita TKW NTB Disiksa di Libya, Dihantam dan Dicambuk oleh Majikan

Sempat kabur, pihak agensi malah menjemput bersama majikan

Ilustrasi kekerasan (IDN Times/Sukma Shakti)

Mataram, IDN Times - Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali menjadi korban perdagangan orang (TPPO) di luar negeri. TKW asal Lombok, Sri Muliemi disiksa majikannya di Libya.

Dalam video pendek yang beredar, Muliemi mengatakan dirinya cambuk pakai selang dan kepalanya dihantam oleh majikan. Muliemi menceritakan dirinya dijanjikan bekerja ke Turki, tetapi malah dikirim ke Libya.

"Kita di sini dapat majikan kurang baik. Kalau ada kesalahan sedikit selalu pakai kekerasan. Tapi kita minta pulang ke kantor, majikan bilang 'saya sudah beli kami 3 tahun di sini, saya beli kamu mahal di sini'. Kalau ada kesalahan sedikit dia pakai kekerasan," tutur Muliemi.

Baca Juga: Gubernur NTB Tak Setuju WSBK Mandalika Dihapus karena Alasan Rugi 

1. Kepala dipukul dan dicambuk pakai selang

ilustrasi kekerasan (IDN Times/Nathan Manaloe)

Muliemi mengungkapkan dirinya meminta pulang ke kantor agensi tetapi tidak diperbolehkan oleh majikan. Ia juga menelepon pihak agensi tetapi tidak merespons. Karena tidak tahan dengan perlakuan majikan, ia bersama salah satu TKW asal Sumbawa memilih kabur dari rumah majikan.

Setelah berhasil kabur, ia menelepon pihak agensi untuk membawa mereka ke kantor agensi. Tetapi pihak agensi datang bersama majikan dan kembali dibawa ke rumah majikan.

Sesampainya di rumah majikan, kepala dihantam dan dipukul. Selain itu, dia juga dicambuk memakai selang. Bekas cambukan terlihat luka memar di bahu sebelah kanan.

"Kita dihantam kepala kita 4 kali. Sampai mata saya bengkak. Dan kita dicambuk pakai selang. Majikan kita selalu pakai kekerasan. Orang kantor bilang kita tak boleh lapor ke Indonesia. Tolong kita, mau pulang ke Indonesia," pintanya.

2. Disnakertrans NTB lakukan penelusuran

Kepala Disnakertrans Provinsi NTB I Gede Putu Aryadi. ,(IDN Times/Muhammad Nasir)

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB I Gede Putu Aryadi mengatakan pihaknya baru mendapatkan informasi dari media sosial. Informasi awal yang diterima TKW tersebut berasal dari Lombok Tengah. Tetapi setelah dicek nomor paspornya, ternyata dikeluarkan Unit Layanan Paspor Lombok Timur.

"Yang TKW Libya ini nanti kita minta keluarga korban menyampaikan data, minimal paspor. Sehingga kita bisa lacak bagaimana kondisinya. Dengan begitu saya bisa mengontak Atase Ketenagakerjaan yang ada di Libya. Apalagi Libya tidak termasuk negara penempatan. Artinya, kalau bukan negara penempatan dia berangkat secara ilegal," kata Aryadi di Mataram, Jumat (16/6/2023).

Aryadi menjelaskan sekarang pihaknya fokus melakukan upaya preventif pencegahan pengiriman TKI non prosedural dari desa. Dalam 6 bulan terakhir, Disnakertrans NTB bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas bersama kepala desa melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.

"Kalau ada yang nakal kita tangkap. Kita proses hukum," tegas Aryadi.

Baca Juga: Terpengaruh Informasi Hoaks, CJH NTB Marak Tarik Setoran Biaya Haji 

Berita Terkini Lainnya