TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cara Gen Z di Mataram Raih Cuan, Jualan Minuman dan Takjil Buka Puasa 

Terinspirasi dari pinterest dan hobi masak

Gen Z di Mataram manfaatkan momentum bulan Ramadan untuk jualan minuman takjil berbuka puasa. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Setiap bulan Ramadan, masyarakat banyak yang berburu takjil menjelang berbuka puasa. Sehingga, menjual takjil untuk berbuka puasa menjadi peluang usaha yang menjanjikan mendatangkan cuan.

Seperti yang dilakukan sejumlah Generasi Z (Gen Z) di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Mengisi waktu luang di bulan Ramadan 1444 Hijriah tahun 2023, sejumlah anak muda yang masih kuliah di Universitas Mataram memanfaatkan momentum bulan Ramadan berjualan minuman takjil untuk berbuka puasa.

Baca Juga: Ikuti Arahan Jokowi, Pejabat dan ASN NTB Dilarang Buka Puasa Bersama

1. Terinspirasi dari pinterest

Nadya dan Nindy. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Pada Jumat (24/3/2023) sore, dua perempuan cantik berjualan minuman segar untuk berbuka puasa di Jalan Majapahit Kota Mataram tepatnya di depan Kantor Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi NTB. Dua perempuan itu adalah Nindy dan Nadya, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Fakultas Teknologi Pangan Universitas Mataram.

Mahasiswa semester VIII ini memiliki ide jualan takjil buka puasa yaitu minuman segar 'Tropical Sago'. Nindy mengaku mang hobi memasak. Selain itu, ia juga terinspirasi membuat minuman segar Tropical Sago dari pinterest.

"Karena memang kita suka masak-masak. Habis main itu kita suka buat macam-macam makanan dan minuman. Terus kita terinspirasi juga dari pinterest, kayaknya buat tropical sago ini enak deh. Terus belum banyak juga yang bikin. Sehingga kita jualan ini aja, tropical sago," tutur Nindy saat berbincang dengan IDN Times, Jumat (24/3/2023) petang.

Nindy mengatakan tropical sago, merupakan minuman buah segar yang cocok untuk menghilangkan dahaga setelah berpuasa. Minuman tropical sago menggunakan kuah dari sagu yang lebih creamy dan buahnya cukup banyak. Sehingga inilah yang membedakan dengan minuman lain seperti mango sago dan alpukat sago.

"Sehingga kita jualan ini saja. Kalau target, kita gak punya target khusus. Seberapapun aja. Kalau ada yang misalnya mau order, atau gimana, baru kita potong buahnya," terang Nindy.

2. Baru pertama merintis bisnis dengan modal patungan

Nindy saat melayani pembeli. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Nindy mengungkapkan dirinya memulai usaha atau bisnis jualan minuman takjil baru pertama kali yaitu di bulan Ramadan 1444 H. Usaha ini dimulai dengan modal patungan bersama dua orang temannya sesama mahasiswa. Ia menyebut modal yang dikeluarkan kurang dari Rp1 juta.

"Kalau kesulitan modal gak terlalu. Kita patungan bertiga. Kita sebenarnya coba-coba, baru pertama kali. Dan setahu saya baru kita yang jualan minuman tropical sago di sini," kata Nindy.

Mengenai kendala yang dihadapi untuk memulai jualan takjil, Nindy mengatakan tidak punya kendala yang berarti. Kendala yang dihadapi lebih kepada penentuan rasa produk yang dijual. "Kayak nentuin rasa yang pas gimana. Terus takarannya, dengan bahan yang premium bisa kita pres gak harganya," tuturnya.

Baca Juga: Diperiksa 6 Jam oleh Penyidik Kejati NTB, Sekda NTB Irit Bicara 

Berita Terkini Lainnya