TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bahaya! Kerusakan Terumbu Karang di Gili Trawangan Sudah Parah

Kerusakan lebih dari 50 persen

Web

Mataram, IDN Times - Kawasan Gili Trawangan yang menjadi tujuan liburan wisatawan mancanegara dan domestik dalam ancaman abrasi pantai. Hal ini dipicu kerusakan vegetasi pantai seperti terumbu karang yang sudah masuk kategori tinggi.

Abrasi pantai di Gili Trawangan menjadi atensi Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenkomarves) yang dipimpin Luhut Binsar Panjaitan. Luhut telah mengutus Asisten Deputi Kemenkomarves mengecek abrasi pantai di Gili Trawangan, Jumat (25/3/2022) lalu.

Baca Juga: Suami di Malaysia, Istri di Lombok Ditangkap Polisi karena Perzinahan

1. Abrasi di Gili Trawangan diatensi Kemenkomarves

Abrasi di Gili Trawangan yang disebabkan oleh kerusakan terumbu karang (ISTIMEWA)

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Muslim yang dikonfirmasi IDN Times di Mataram, Senin (28/3/2022) mengatakan abrasi pantai di Gili Trawangan menjadi atensi Kemenkomarves.

Pada saat kunjungan Gubernur NTB Zulkieflimansyah ke Gili Trawangan beberapa waktu lalu, ia menerima informasi dari masyarakat terkait ancaman abrasi yang kian parah di Gili Trawangan.

Pada waktu itu, Gubernur Zulkieflimansyah memerintahkan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I.

"BWS lagi membuat gambar, atau desain penanganannya dan diatensi langsung Kemenko Marves," kata Muslim.

Kemenkomarves mendorong penyelesaiannya dalam waktu tidak terlampau lama. Muslim menjelaskan Dislutkan NTB sudah memfasilitasi Kemenko Marves, BPBD dan BWS.

"Mereka juga cek lokasi," ungkapnya.

2. Kerusakan terumbu karang di Gili Trawangan cukup tinggi

Dok. Istimewa

Muslim menjelaskan abrasi pantai disebabkan kerusakan terumbu karang yang masuk kategori cukup tinggi di Gili Trawangan. Ia menyebut tingkat kerusakan terumbu karang lebih dari 50 persen.

Jika kondisi terumbu karang dan mangrove masih bagus maka dapat menghambat abrasi pantai. Selain itu, vegetasi yang berada di pinggir pantai jangan sampai ditebang karena dapat mengurangi ancaman dari abrasi.

"Cukup tinggi tingkat kerusakan terumbu karang di sana. Walaupun di beberapa titik dalam tingkat kerusakan sedang. Lebih dari 50 persen terumbu karang rusak," ungkapnya.

Baca Juga: NTB Targetkan Investasi Sebesar Rp 15 Triliun Usai MotoGP Mandalika 

Berita Terkini Lainnya