TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Akibat Gengsi, Mataram Penyumbang Pengangguran Tertinggi di NTB 

Gengsi kerja sebagai buruh

Kepala BPS Provinsi NTB Wahyudin. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Mataram, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) merilis Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di NTB pada Agustus 2023 sebesar 2,80 persen. Angka pengangguran di NTB turun sebesar 0,09 persen dibandingkan bulan Agustus 2022 yaitu sebesar 2,89 persen.

Dari 10 kabupaten/kota, Kota Mataram tercatat menjadi penyumbang angka pengangguran tertinggi di NTB. Tingkat pengangguran terbuka di Kota Mataram pada Agustus 2023 tercatat sebesar 4,78 persen, sedangkan tingkat pengangguran terbuka terendah di Kabupaten Lombok Utara yakni sebesar 1,4 persen.

Baca Juga: Pemprov NTB Siap Kirim Tenaga Medis ke Gaza Palestina 

1. Sarjana menganggur karena gengsi

ilustrasi pengangguran (Freepik.com/gntfreepik)

Kepala BPS Provinsi NTB Wahyudin menjelaskan penyebab tingginya angka pengangguran di Kota Mataram. Diungkapkan, rata-rata angkatan kerja di Kota Mataram merupakan orang-orang yang berpendidikan tinggi. Namun karena gengsi, mereka akhirnya menjadi pengangguran.

"Di Kota Mataram tidak ada usaha pertanian yang banyak, kan sedikit. Apalagi orang Mataram ini agak gengsi-gengsian bekerja sebagai buruh atau apalagi di sektor pertanian. Yang sudah menjadi sarjana mana mau terjun ke pertanian. Salah satunya karena gengsi sehingga banyak pengangguran," ungkap Wahyudin dikonfirmasi usai rilis kondisi ketenagakerjaan NTB Agustus 2023 di Mataram, Senin (6/11/2023).

2. Persentase angka pengangguran pada 10 kabupaten/kota di NTB

Persentase angka pengangguran pada 10 kabupaten/kota di NTB pada Agustus 2023. (IDN Times/BPS NTB)

Wahyudin membeberkan persentase tingkat pengangguran terbuka pada 10 kabupaten/kota di NTB per Agustus 2023, sebagai berikut:

  • Kota Mataram 4,78 persen
  • Kota Bima 3,57 persen
  • Sumbawa Barat 3,54 persen
  • Lombok Barat 3,12 persen
  • Sumbawa 2,79 persen
  • Lombok Tengah 2,78 persen
  • Lombok Timur 2,47 persen
  • Dompu 2,36 persen
  • Bima 2,15 persen
  • Lombok Utara 1,4 persen

Menurut Wahyudin, tingginya angka pengangguran di perkotaan hampir sama dengan kota lain di Indonesia. Ia memberikan contoh seperti Banten, merupakan provinsi tertinggi angka pengangguran lnya di Indonesia per Agustus 2023.

Persentase tingkat pengangguran terbuka di Banten sebesar 8,09 persen. Meskipun di Banten banyak industri, tetapi angka penganggurannya tertinggi di Indonesia.

3. Pemkot Mataram didorong menggerakkan ekonomi kreatif dan UMKM

ilustrasi pekerja kafe sedang melayani pembeli (pexels.com/cottonbro)

Wahyudin memberikan saran kepada Pemkot Mataram supaya memperbanyak menciptakan lapangan usaha seperti ekonomi kreatif dan UMKM. Di Kota Mataram mulai berkembang kafe-kafe. Menurutnya, anak-anak muda cukup senang membuka lapangan usaha seperti kafe atau tempat-tempat tongkrongan.

"Di situlah tempatnya ditampung anak-anak di Kota Mataram ini. Mendorong ekonomi kreatif, UMKM yang bisa mempekerjakan orang-orang berpendidikan," ujarnya.

Disinggung mengenai pengaruh realisasi investasi terhadap penyerapan tenaga kerja di Kota Mataram, Wahyudin mengatakan perlu dilihat investasi yang masuk di sektor apa. Apakah investasi yang masuk di Kota Mataram menyerap para sarjana yang tamat dari perguruan tinggi atau tidak.

"Kadang-kadang orang yang bekerja di Kota Mataram seperti tukang bangunan dari luar. Ada dari Lombok Tengah dan Lombok Barat. Contohnya yang bekerja untuk pembuatan landscape di Kantor BPS NTB kemarin, pekerjanya dari Lombok Tengah sebagian besar. Dari Kota Mataram sebagian kecil. Itu salah satu contohnya," tutur Wahyudin.

Baca Juga: Jadwal Kapal DLU Rute Lombok - Surabaya Pekan Kedua November 2023

Berita Terkini Lainnya