311 Desa di NTB Mengalami Kekeringan, Hutan Rinjani Masih Terbakar

581.932 jiwa masyarakat NTB terdampak bencana kekeringan

Mataram, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB mencatat desa/kelurahan yang mengalami kekeringan semakin meluas. Berdasarkan data sampai 31 Oktober 2023, tercatat 311 desa/kelurahan yang mengalami bencana kekeringan tersebar di 9 kabupaten/kota di provinsi NTB.

Di sisi lain, bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih terjadi di kawasan hutan Gunung Rinjani, tepatnya di Desa Sembalun Lawang Kecamatan Sembalun Lombok Timur. BPBD NTB mencatat seluas 95 hektare kawasan hutan di Desa Sembalun Lombok Timur yang hangus terbakar.

1. Rincian jumlah desa dan masyarakat terdampak kekeringan di 9 kabupaten/kota

311 Desa di NTB Mengalami Kekeringan, Hutan Rinjani Masih TerbakarTagana Dinas Sosial NTB mendistribusikan air bersih kepada warga terdampak kekeringan. (dok. Dinas Sosial NTB)

Kepala Pelaksana BPBD NTB Ahmadi, Jumat (3/11/2023) menyebutkan sebanyak 311 desa/kelurahan yang mengalami kekeringan tersebar di 75 kecamatan pada 9 kabupaten/kota. Dengan total masyarakat terdampak sebanyak 165.906 KK atau 581.932 jiwa.

Ada pun rincian desa/kelurahan dan masyarakat terdampak kekeringan pada 9 kabupaten/kota di NTB, sebagai berikut:

  • Lombok Barat sebanyak 16 desa, 5 kecamatan dengan jumlah masyarakat terdampak 4.499 KK atau 17.994 jiwa
  • Lombok Utara sebanyak 10 desa, 4 kecamatan dengan jumlah masyarakat terdampak 4.669 KK atau 13.873 jiwa
  • Lombok Tengah sebanyak 82 desa, 8 kecamatan dengan jumlah masyarakat terdampak 69.294 KK atau 273.622 jiwa
  • Lombok Timur sebanyak 64 desa, 13 kecamatan dengan jumlah masyarakat terdampak 40.943 KK atau 97.375 jiwa
  • Sumbawa Barat sebanyak 12 desa, 4 kecamatan dengan jumlah masyarakat terdampak 1.556 KK atau 4.668 jiwa
  • Sumbawa sebanyak 17 desa, 15 kecamatan dengan jumlah masyarakat terdampak 14.619 KK atau 58.131 jiwa
  • Dompu sebanyak 51 desa, 8 kecamatan dengan jumlah masyarakat terdampak 17.490 KK atau 70.024 jiwa
  • Kota Bima sebanyak 15 kelurahan, 5 kecamatan dengan jumlah masyarakat terdampak 7.311 KK atau 22.759 jiwa
  • Bima sebanyak 44 desa, 13 kecamatan dengan jumlah masyarakat terdampak 5.526 KK atau 23.486 jiwa

Baca Juga: E-Tiket Dikeluhkan Warga, Pj Gubernur NTB Sidak Pelabuhan Pototano

2. Tiga kabupaten berstatus tanggap darurat, 6 siaga darurat kekeringan

311 Desa di NTB Mengalami Kekeringan, Hutan Rinjani Masih TerbakarKepala Pelaksana BPBD NTB Ahmadi. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Ahmadi menjelaskan sampai 31 Oktober 2023, sebanyak tiga kabupaten di NTB telah menetapkan status tanggap darurat bencana kekeringan. Sedangkan 6 kabupaten/kota berstatus siaga darurat kekeringan.

Tiga kabupaten yang berstatus tanggap darurat bencana kekeringan di NTB, antara lain Lombok Timur, Sumbawa Barat dan Sumbawa. Sementara 6 kabupaten/kota yang berstatus siaga darurat bencana kekeringan yaitu Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Dompu, Kota Bima dan Bima.

3. Kawasan hutan Rinjani masih terbakar

311 Desa di NTB Mengalami Kekeringan, Hutan Rinjani Masih TerbakarPetugas memadamkan api yang membakar kawasan hutan Gunung Rinjani di Desa Sembalun Lawang Lombok Timur. (dok. Pusdalops BPBD NTB)

Sementara itu, dampak kekeringan yang melanda NTB, kawasan hutan Gunung Rinjani di Desa Sembalun Lawang Kecamatan Sembalun Lombok Timur masih terbakar. Luas hutan yang terbakar sekitar 95 hektare.

Ahmadi menjelaskan BPBD Provinsi NTB melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Lombok Timur dan stakeholder terkait. Kemudian berkoordinasi dengan BMKG terkait perkembangan cuaca. BPBD Kabupaten Lombok Timur melalui Tim Reaksi Cepat (TRC) telah melakukan kaji cepat serta koordinasi dengan stekholder terkait dan pemerintah desa terdampak untuk penanganan lebih lanjut.

Kondisi terkini, kata Ahmadi, api belum dapat dikendalikan sepenuhnya dan masih tersisa lima titik api di bagian atas sebelah utara lereng Gunung Rinjani. Kondisi lokasi titik api tersebut yang menyebabkan laju api cukup kencang serta kondisi topografi yang curam dan terjal.

Berdasarkan hasil pengamatan visual dengan drone dan aplikasi pemetaan lokasi, titik api berada pada jarak 7, 5 km dari pemukiman warga terdekat. Itu berjarak 3,4 km dari jalur pendakian Resort Sembalun.

Baca Juga: Stok Semakin Menipis, NTB Terancam Dimasuki Beras Impor 

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya