Wisata Pantai Sering Menelan Korban Jiwa, NTB Inisiasi Satgas Terpadu

Satgas Terpadu akan dibentuk di Gili Trawangan

Mataram, IDN Times - Sejumlah destinasi wisata pantai di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) sering menelan korban jiwa. Korban ada yang wisatawan lokal, wisatawan domestik hingga wisatawan mancanegara.

Kebanyakan korban yang meninggal dunia terseret arus saat berenang dan snorkeling di pantai. Beberapa kejadian wisatawan yang meninggal saat berenang dan snorkeling seperti di perairan Gili Trawangan dan Gili Meno Lombok Utara.

Kemudian lokasi wisata pantai yang sering terjadi insiden di Pantai Tanjung Menangis Kecamatan Pringgabaya Lombok Timur dan Pantai Setangi Lombok Utara.

Melihat kejadian yang terus berulang, Dinas Pariwisata Provinsi NTB menginisiasi pembentukan Satgas Terpadu, terutama di Gili Trawangan. Satgas Terpadu yang terdiri dari unsur kepolisian, TNI, Basarnas, Dinas Pariwisata NTB dan Dinas Pariwisata Lombok Utara ini akan dibentuk paling lambat 2024 mendatang.

"Memang penting kedepannya supaya tidak terjadi kejadian wisatawan terseret ombak, kita mitigasi dini destinasi wisata kita. Kita sekarang lagi membuat Satgas Terpadu dari sejumlah unsur ada polisi, TNI, Basarnas, Dinas Pariwisata NTB dan Pemda Lombok Utara," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB Jamaluddin Maladi dikonfirmasi IDN Times, Jumat (3/22/2023).

1. Deretan kejadian wisatawan meninggal terseret arus pantai di Lombok

Wisata Pantai Sering Menelan Korban Jiwa, NTB Inisiasi Satgas TerpaduIlustrasi evakuasi wisatawan yang meninggal terseret arus di Gili Trawangan. (dok. Istimewa)

Pada 2022 dan 2023, sejumlah kejadian yang menimpa wisatawan saat berenang dan snorkeling di wisata pantai. Pada Kamis (6/10/2022), seorang wisatawan asal Madiun, Jawa Timur atas nama Christine Elsje Maria (63) tewas usai snorkeling di Gili Meno, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara. Informasi yang diperoleh Kantor SAR Mataram, korban melakukan snorkeling bersama teman-temannya.

Pada Minggu (19/2/2023), seorang wisatawan asal Amerika Serikat meninggal dunia di kedalaman 21 meter perairan Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara. Kemudian pada Selasa (8/8/2023), seorang wisatawan asal Prancis atas nama Yamina Belkoniene (59) ditemukan meninggal mengapung di Perairan Gili Trawangan. Korban diduga tenggelam dan mengapung di depan Vila Unggul Perairan Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Kecamatan Pemenang Lombok Utara.

Selanjutnya, pada Jumat (3/6/2023), lima wisatawan lokal terseret ombak di Pantai Tanjung Menangis, Dusun Ketapang, Desa Pringgabaya, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur. Lima korban yang terseret ombak antara lain, Arya (7), Abib Kholik (13), Ziat (13), Abdul Hakim (25), Gian Heri Apriandi (18) berasal dari Dusun Montong, Desa Lenek, Kecamatan Lenek, Kabupaten Lombok Timur.

Selain itu, ada tiga mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Amin Kediri di Lombok Barat Nusa dilaporkan tewas tenggelam di Pantai Klui Lombok Utara, Minggu (2/10/2022). Para korban ini bersama teman-temannya dilaporkan sedang berenang di Pantai Klui.

Kemudian, seorang siswa SMAN 1 Gerung, Lombok Barat meninggal terseret ombak di Pantai Setangi, Dusun Setangi, Desa Malaka, Kecamatan Pemanang, Lombok Utara, Senin (12/6/2023). Korban bernama Aden Lavida (17), laki-laki, dengan alamat BTN Rean Baru Kota Hijau, Kelurahan Tanjung Gunung, Giri Menang, Kecamatan Gerung Selatan, Lombok Barat.

Baca Juga: Stok Semakin Menipis, NTB Terancam Dimasuki Beras Impor 

2. Perlu ada petugas patroli pantai

Wisata Pantai Sering Menelan Korban Jiwa, NTB Inisiasi Satgas TerpaduIlustrasi evakuasi wisatawan yang meninggal terseret arus. (dok. Istimewa)

Jamaluddin mengatakan kejadian pecahnya jembatan kaca The Geong Banyumas Jawa Tengah yang menelan korban jiwa harus menjadi pembelajaran di NTB. Karena di NTB sering juga terjadi insiden wisatawan terseret arus saat berenang dan snorkeling di pantai.

Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan Direktur Direktorat Pengamanan Obyek Vital (Dirpamobvit) Polda NTB mengenai pentingnya pembentukan Satgas Terpadu terutama di Gili Trawangan. Karena kawasan wisata tiga Gili (Trawangan, Meno dan Air), sangat ramai dikunjungi wisatawan mancanegara dan domestik.

"Kan yang sering kejadian meninggal biasanya di pantai seperti Gili Trawangan ada kejadian, wisman dan wisnus yang snorkeling dibawa arus. Ke depannya memang perlu di Gili Trawangan yang ramai harus ada Satgas Terpadu untuk menjaga keamanan wisatawan bukan saja wisatawan saat di pantai dan laut tapi juga yang lain," ujarnya.

Menurut Jamaluddin, nantinya perlu ada petugas yang patroli di pantai yang rawan terjadi insiden. Ia menargetkan Satgas Terpadu ini akan terbentuk paling lambat tahun 2024 mendatang.

Terhadap destinasi wisata pantai lainnya, Jamaluddin berharap pengelola destinasi dan pengusaha yang membuat destinasi wisata buatan di NTB agar memperhatikan safety bagi para pengunjung.

"Karena dengan cuaca, panas dan hujan alat yang dipakai bisa saja tidak layak lagi. Dari sekarang harus diperhatikan, kalau sudah lama bisa diganti. Lakukan mitigasi dini," pintanya.

3. Perlu dipasang rambu-rambu peringatan

Wisata Pantai Sering Menelan Korban Jiwa, NTB Inisiasi Satgas TerpaduKepala Dinas Pariwisata NTB Jamaluddin Maladi. (IDN Times/Muhammad Nasir)

Selain itu, kata Jamaluddin, pengelola destinasi wisata juga perlu membuat rambu-rambu peringatan daerah yang berbahaya terutama wisata pantai. Sehingga diharapkan dapat meminimalisir terjadinya insiden wisatawan terseret arus pantai.

Salah seorang warga Lombok Timur Suhaimi, mengatakan bahwa memang insiden terseretnya wisatawan di Pantai Tanjung Menangis sering terjadi.

Menurutnya, perlu dipasang rambu-rambu atau papan peringatan agar pengunjung tidak berenang di daerah yang berbahaya.

Suhaimi mengungkapkan pada lokasi yang sering terjadi insiden terseretnya wisatawan merupakan muara sungai dan arusnya cukup deras.

"Pengelola selain memasang papan peringatan, warga juga harus menjauh dari situ. Perlu ada patroli dari petugas atau pengelola destinasi," ujarnya.

Baca Juga: E-Tiket Dikeluhkan Warga, Pj Gubernur NTB Sidak Pelabuhan Pototano

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya