TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisah Inspiratif Sigit Aprianto, Memulai Usaha di Ujung Timur NTB

Pengecekan riwayat transaksi semakin mudah dengan BRImo

Sigit Aprianto saat melakukan pengecekan pembayaran dari pelanggannya menggunakan aplikasi BRImo (IDN Times/Linggauni)

Mataram, IDN Times – Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat saat ini jumlah Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM) sebanyak 103.284 pelaku usaha. Jumlah itu tersebar di semua kabupaten dan kota di Provinsi NTB.

Salah satu pelaku UMKM di Provinsi NTB adalah Sigit Aprianto. Pria berusia 36 tahun ini memulai usahanya sejak tujuh tahun yang lalu di bidang percetakan. Dia memulai bisnisnya di ujung timur Provinsi NTB. Nama usahanya adalah Sama-sama Media, berlokasi di Jalan Manggemaci No 36 Kecamatan Mpunda, Kota Bima.

Saat membangun usahanya, Sigit hanya dibantu oleh satu karyawan. Saat itu, usaha yang dirintisnya masih sangat konvensional. Pembayaran juga lebih banyak dilakukan secara tunai. Namun belakangan Sigit merasakan manfaat dari penggunaan layanan perbankan yang berbasis daring, salah satunya BRImo.

Saat ini, Sigit sudah dibantu oleh enam karyawan yang bekerja setiap hari. Suka dan duka dilewati bersama selama membangun bisnis tersebut. Salah satunya saat pelanggan menunggak pembayaran dan tak kunjung melunasinya. Hal inilah yang membuat Sigit lebih senang apabila pembayaran dilakukan di awal dengan cara ditransfer melalui rekening bank miliknya.

"Salah satu dukanya ya itu, kadang susah menagih yang menunggak pembayaran," akunya.

Menggunakan teknologi digital di bidang percetakan merupakan suatu keharusan. Saat ini Sigit menetap di Kota Mataram, sementara bisnisnya masih tetap berjalan di Kota Bima.

Dia mengontrol keuangan dan pembayaran dari pelanggan secara daring melalui aplikasi BRImo. Pelanggan atau pengguna jasanya juga sebagian besar merupakan nasabah BRI, sehingga lebih mudah dalam bertransaksi.

“Jumlah karyawan meningkat karena meningkatnya kuantitas produksi. Menggunakan aplikasi perbankan seperti BRImo ini juga sangat memudahkan saya. Mudah diakses dan penggunaannya juga tidak sulit bagi saya,” ujarnya.

Sigit merasa penggunaan BRImo cukup membantu dalam perkembangan bisnisnya. Sebab tidak perlu waktu yang lama ketika ingin melakukan pengecekan pembayaran dari pelanggan. Dengan demikian, dia bisa lebih cepat dalam memproses pesanan pelanggannya.

“Begitu dicek di aplikasi BRImo, dana sudah langsung masuk. Jadi sangat cepat kita mengetahui transaksi pembayaran sudah dilakukan oleh pelanggan meski saya sedang tidak berada di tempat (Kota Bima),” ujarnya.

Omzet dari bisnis percetakan itu kurang lebih Rp40 juta per bulan. Itu digunakan untuk biaya produksi, upah karyawan dan operasional lainnya. Sigit berharap usahanya itu bisa berkembang, sehingga bisa menyerap lebih banyak pekerja.

“Dengan transaksi dan pekerjaan yang serba digital ini, saya berharap bisnis ini berjalan dengan baik. Dengan demikian, Sama-sama Media bisa membuka lebih banyak lagi lapangan pekerjaan bagi warga sekitar,” harapnya.

Baca Juga: Sekolah Pungut Uang Perpisahan, Ombudsman NTB: Segera Kembalikan! 

1. Jumlah UMKM di NTB

ilustrasi jualan online (pixabay.com/Tumisu)

Sigit menjadi salah satu dari ribuan UMKM di Provinsi NTB. Sementara itu, berdasarkan data Dinas Koperasi dan UKM Provinsi NTB, jumlah pelaku UMKM di Kota Mataram sebanyak 22.473. Rinciannya, sebanyak 15.746 pelaku usaha mikro, sebanyak 6.194 pelaku usaha kecil dan 533 pelaku usaha menangah. Sementara di Lombok Barat hanya terdaftar pelaku usaha mikro sebanyak 16.635.

Pelaku UMKM di Lombok Utara sebanyak 4.998 dengan rincian sebanyak 4820 pelaku usaha mikro, 173 pelaku usaha kecil dan lima pelaku usaha menangah. Sementara di Kabupaten Lombok Tengah sebanyak 323 UMKM dengan rincian 309 pelaku usaha mikro, 11 usaha kecil, dan tiga usaha menangah.

Sementara itu, di Kabupaten Lombok Timur jumlah UMKM terdaftar sebanyak 21.030. Rinciannya 14.356 pelaku usaha mikro, 6.390 pelaku usaha kecil dan 284 pelaku usaha menengah. Sedangkan di Sumbawa Barat sebanyak 7.829 pelaku UMKM. Rinciannya 7.784 pelaku usaha mikro dan 49 pelaku usaha kecil. Sementara di Sumbawa terdapat 5508 UMKM, dengan rincian 5.502 pelaku usaha mikro, empat pelaku usaha kecil dan tiga pelaku usaha menengah.

Di Kabupaten Dompu terdapat 2270 UMKM dengan rincian 2261 pelaku usaha mikro, lima pelaku usaha kecil dan empat pelaku usaha menengah. Sementara di Kabupaten Bima terdapat 11.610 UMKM, semuanya merupakan pelaku usaha kecil. Sedangkan di Kota Bima terdapat 10.608 UMKM dengan rincian 7904 pelaku usaha mikro, 2293 pelaku usaha kecil dan 411 pelaku usaha menengah.

Semua UMKM itu bergerak pada bidang yang berbeda-beda. Ada yang bisnis makanan, pakaian, pertanian, peternakan, otomotif, jasa perjalanan wisata, bisnis kecantikan, usaha percetakan dan digital media dan banyak lagi. Transaksinya secara tunai dan melalui transfer pada rekening perbankan.

2. Cara mengecek riwayat transaksi di aplikasi BRImo

Aplikasi BRIMo. (Dok. BRI)

Para pelaku UMKM yang melakukan transaksi menggunakan BRImo biasanya sudah familier dengan fitur-fitur di dalam aplikasi tersebut. Misalnya cek saldo, melakukan pengiriman uang, melakukan sejumlah pembayaran hingga melakukan pengecekan mutasi rekening.

Berikut cara melakukan pengecekan transaksi rekening di aplikasi BRImo:

  1. Buka aplikasi BRImo
  2. Login menggunakan username dan password, bisa juga menggunakan pemindai sidik jari yang sudah diatur sebelumnya
  3. Pilih ‘lainnya’ lalu klik mutasi
  4. Tentukan periode mutasi yang diinginkan pada opsi pilih tanggal
  5. Klik ‘cari’ lalu tunggu hingga riwayat transaksi ditampilkan

Itulah cara melakukan pengecekan mutasi atau riwayat transaksi menggunakan aplikasi BRImo. Pastikan juga HP yang akan digunakan sudah terkoneksi dengan internet.

Baca Juga: Realisasi Penyaluran KUR di NTB Lampaui Target, Terbesar dari BRI

Berita Terkini Lainnya