TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Iseng Unggah di Medsos, UMKM Yoor Collections Kini Punya 240 Reseller

Menyediakan berbagai sistem pembayaran, termasuk QRIS BRI

Salah satu koleksi produk yang ada di Yoor Collections (Instagram Yoor Collections)

Mataram, IDN Times – Rani Kristianti merupakan salah satu pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di Kota Mataram. Rani menjual aneka motif seprai dengan berbagai ukuran. Kini dia memiliki 240 reseller (orang yang menjual kembali) dan beberapa karyawan yang membantu memasarkan produknya.

“Awalnya saya iseng coba posting (unggah) foto seprai di media sosial (medsos) saya. Saya lihat di sini belum banyak yang jual seprai home made (buatan sendiri, red),” kata Rani.

Rani mengatakan awalnya dia hanya sebagai reseller barang seprai yang dijual oleh orang lain. Ketika usahanya itu berjalan lancar, dia membuka toko dengan brand Yoor Collections.

Harga barangnya cukup terjangkau. Mulai dari Rp55 ribu untuk seprai dan Rp300 untuk bedcover. Ukuran seprai yang dijual juga beragam, ada 120 x 200 cm, ada 180 x 200 cm dan masih

Baca Juga: Pembangunan Smelter AMNT Menyumbang Investasi di NTB Rp4 Triliun

1. Modal Rp7 juta

Mata uang Rupiah (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Rani mengatakan bahwa modal awal berjualan seprai itu sebesar Rp7 juta. Uang itu merupakan sisa biaya menikah bersama suaminya pada tahun 2021 lalu. Dia lalu membeli barang dan memasarkannya. Dia masih memasarkan produknya di media sosial. Ternyata cukup ampuh, banyak pelanggan yang membeli bahkan menjadi reseller.

“Awalnya hanya satu rak di rumah. Banyak yang pesan untuk dipakai sendiri. Bahannya bagus dan harganya terjangaku, relative murah. Eh, tertanya banyak juga yang mau jadi reseller,” kata Rani.

Pada awalnya, Rani hanya menjual kain seprai di rumahnya yang ada di Lombok Barat. Pada tahun 2022, rumahnya penuh oleh barang. Dia kemudian merenovasi rumahnya agar semua barangnya bisa tertampung.

“Di luar perkiraan, ternyata barangnya bertambah terus karena dari reseller juga banyak yang laku,” ujarnya.

2. Sempat terdampak bencana banjir

Salah satu koleksi produk yang ada di Yoor Collections (Instagram Yoor Collections)

Pada tahun 2022, rumahnya terdampak bajir. Dia kemudian memutar otak agar barang-barang dagangannya tidak basah. Sebab menurutnya barang yang sudah terkena air tidak laku dijual, kalau pun laku, harganya tidak balik modal.

“Waktu itu akhirnya saya berpikir untuk menyewa ruko (rumah toko) yang ada di Kota Mataram. Tapi ada kendala, saat itu uangnya belum cukup,” ujarnya.

Tak diduga, pada hari yang sama, dirinya mendapatkan oderan seprai yang cukup banyak. Reseller kemudian membayar lunas dan uang itu Rani gunakan untuk menyewa ruko yang kini menjadi toko Yoor Collections di Kota Mataram.

“Waktu itu saya berdoa, kalau memang hari ini ada rezeki, saya akan langsung sewa ruko itu. Ternyata Tuhan menjawab doa saya, dibayar lah sejumlah barang yang diambil oleh reseller dan jumlahnya cukup untuk bayar sewa ruko,” ujarnya.

Baca Juga: Nasib Pendidikan Mahasiswa NTB yang Dipulangkan dari Sudan Tak Jelas 

Berita Terkini Lainnya