TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Warga Bima ini Harus ke Pusat Kota untuk Nikmati Layanan Internet

Empat kelurahan sama sekali tak tersentuh sinyal internet

Foto pemancar jaringan di Kecamatan Asakota Kota Bima. (IDN Times/Juliadin)

Kota Bima, IDN Times - Sejumlah kelurahan di Kota Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) belum tersentuh sinyal internet. Umumnya mereka berada di wilayah pinggiran bagian timur Kota Bima. Mereka harus merogoh kantong agar bisa sampai di pusat kota untuk menikmati layanan internet.

Kondisi ini menyulitkan warga setempat mengerjakan tugas atau belajar, terutama yang berbasis internet seperti sekolah atau kuliah daring. Tidak jarang juga mereka harus naik bukit atau datang ke pusat kota untuk menikmati layanan internet di daerah ini.

Baca Juga: Kasus Korupsi Rp867 Juta Anggota DPRD Bima Dilimpahkan ke Jaksa

1. Empat kelurahan tak dapat sinyal internet sama sekali

ilustrasi no signal (boltontechnical.co.za)

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Bima, Mahfud mengatakan masih ada empat kelurahan yang belum maksimal menikmati sinyal internet dari total sebanyak 41 kelurahan.

Empat kelurahan yang terdampak layanan ini, terdiri dari Kelurahan Nungga, Nitu, Lelamase dan Ntobo. Pada empat kelurahan itu, terdapat beberapa lingkungan yang sama sekali tidak dijangkau sinyal internet.

"Misalnya di Kelurahan Oi Fo'o, di sana yang gak tersentuh sinyal di Lingkungan Kadole. Kemudian Nungga, berada di Lingkungan Ndano Na'e. Begitu juga dengan dua kelurahan lain, ada beberapa titik yang tidak terjangkau sinyal," terang Mahfud yang dikonfirmasi, Kamis (27/10/2022).

2. Kesulitan dalam mengerjakan tugas

Ilustrasi belajar daring dari rumah (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Menurut Mahfud, dampak dari tak dapat sentuhan layanan tersebut menyulitkan warga mengerjakan tugas dan belajar berbasis online. Mereka harus mendaki bukit di sekitar pemukiman.

Karena di atas tempat yang lebih tinggi baru bisa terjangkau layanan internet, meski tidak semaksimal yang diharapkan. Jika sinyal di bukit terganggu, mereka terkadang harus pergi ke pusat Kota Bima.

"Mereka harus cari titik tertentu baru bisa dapat sinyal. Ada yang naik bukit, bahkan pergi bolak-balik ke rumah keluarganya di Kota Bima," beber mantan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Bima ini.

Baca Juga: Terlilit Utang, WNA Malaysia ini Kabur ke Bima hingga Punya Dua Anak

Berita Terkini Lainnya