TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tidak Terdata di BKN, Nakes Non ASN di Kota Bima Ancam Mogok Kerja

Nakes non ASN Bima merasa diabaikan

Foto Nakes non ASN saat mendatangi kantor BKPSDM Kota Bima (IDN Times/Juliadin)

Kota Bima, IDN Times- Ratusan Tenaga Kesehatan (Nakes) non ASN mendatangi Kantor BKPSDM Kota Bima, Kamis (29/9/2022). Mereka menuntut pemerintah agar data diri sebagai Nakes bisa terdaftar di database Badan Kepegawaian Negara (BKN).

"Kami minta pemerintah agar semua Nakes non ASN di Kota Bima bisa terdata di BKN. Karena selama ini data kami belum didata oleh BKPSDM di database BKN," jelas Reni yang juga Nakes di Puskesmas Paruga, Kamis (29/9/2022).

1. Tidak memilki slip gaji dari dana ABPD

Ilustrasi. IDN Times/Dini Suciatiningrum

Alasan mereka sehingga tidak mendaftar sebut dia, karena Nakes non ASN tidak memiliki slip gaji yang anggaranya bersumber dari APBD. Sementara honor dia dan rekan-rekanya selama ini diakui bersumber dari APBD. Hanya saja mereka tidak terikat dengan status pegawai kontrak.

"Kami digaji dari dana kapitasi dan BOK, itu kan dari APBD. Jadi bisa dong kami didaftarkan di BKN, kan anggaranya sama-sama sumber dari APBD," jelasnya.

Baca Juga: Polisi Tembak Mati DPO Kasus Pengeroyokan di NTT

2. Kebijakan dirasa tidak adil

Foto Nakes non ASN saat keluar dari Kantor BKPSDM Kota Bima (IDN Times/Juliadin)

Dia menilai kebijakan pemerintah jauh dari keadilan dan merugikan pihaknya. Nakes yang baru beberapa bulan mengabdi bisa didaftar di database BKN, bahkan diangkat menjadi pegawai kontrak. Sementara mereka yang sudah puluhan tahun mengabdi merasa diabaikan.

"Kami tidak terima dengan perlakuan ini. Yang lain diakomodir, sementara sebagian tidak," keluhnya.

Padahal batas waktu pendataan sampai pada 30 September besok. Praktis membuat mereka tidak bisa mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), sementara baru bisa ikut seleksi harus terdaftar di database BKN.

"Batas pendataannya besok. Semoga dengan sisa waktu ini mereka bisa berikan solusi terbaik untuk nasib kami," harapnya.

3. Ancam akan mogok kerja

ilustrasi nakes kelelahan setelah memberikan pelayanan pasien positif COVID-19 (IDN Times/Ervan)

Sebelum ada jawaban dari pemerintah, Reni mengaku pihaknya sudah berkomitmen untuk mogok kerja beberapa hari kedepan. Karena bagi mereka, percuma bekerja sebab keberadaanya tidak diperhatikan pemerintah.

"Kami sudah komitmen untuk mogok kerja sebelum ada jawaban dari pemerintah. Masa kami gak diberikan ruang yang sama untuk ikut seleksi PPPK," ungkap dia lagi.

Sementara itu, Sekretaris Dikes Kota Bima Syarifuddin yang ditemui di lokasi mengaku berikan dukungan langkah yang dilakukan para Nakes. Karena mereka garda terdepan melayani kesehatan masyarakat, sehingga perlu untuk disejahterakan.

"Sejatinya kami di dinas tetap mendukung langkah Nakes. Maunya kami, pemerintah berikan ruang yang sama. Bisa mengakomodir harapan teman-teman Nakes," harap dia.

Baca Juga: Salah Racik, Puluhan Warga Bima Keracunan Jamu Tradisional 

Berita Terkini Lainnya