Makam Korban Keributan Pilkades di Bima Dibongkar untuk Autopsi
Penasihat hukum korban minta polisi profesional ungkap kasus
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bima, IDN Times - Kasus kematian Muardin, korban Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Rite Kecamatan Ambalawi Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berbuntut panjang. Kini, pihak kepolisan Resor Bima Kota membongkar makam pria 51 tahun itu untuk dilakukan autopsi.
Kepala Seksi Humas Polres Bima Kota Iptu Jufrin mengatakan, pembongkaran makam berlangsung pada Kamis (28/7/2022) di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Rite. Rangkaian ini diakui bagian dari tahapan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kematian korban.
"Pembongkaran makam dilakukan secara tertutup," ungkapnya.
Baca Juga: Hilang Kendali, Pemotor di Bima Tabrak Pejalan Kaki hingga Tewas
1. Keluarga menduga kematian korban karena tembakan gas air mata
Sementara itu, pihak keluarga menduga kuat jika korban meninggal dunia secara tidak wajar. Mereka meyakini, korban terkena peluru gas air mata saat polisi menghalau serangan massa yang hendak merusak dan membakar kantor desa saat proses penghitungan surat suara Pilkades.
“Kami minta polisi segera menguak penyebab kematian ayah saya,” kata anak korban, Nanang.
Karena mustahil ayahnya itu bisa sampai meninggal dunia karena lembaran batu, melainkan akibat dari kerasnya tembakan peluru gas air. Sehingga membuat korban langsung jatuh tegelatak di lokasi dengan berlumuran darah.
Baca Juga: Kenal di Medsos, Remaja di Bima ini Diperkosa saat Jalan-jalan